Metode Harga Pokok Pesanan


Metode Harga Pokok Pesanan
Job Order Cost Method

Anda adalah seorang akuntan bagian job order costing yang akan membuat laporan bulanan Perusahaan Anda yang bernama PT. ELANG PUBLISHING. Simak dan Bacalah kasus dibawah ini dengan cermat dan teliti..:

PT. Elang Publishing adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan.

Pada bulan November 2017 perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar dari CV. Maju Selalu dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2.500,- per lembar.
Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50 spandukdari CV. Abadi Jaya dengan harga Rp. 425.000,- per buah.

Pesanan dari CV. Maju Selai diberi kode pesanan ELANG-01 dan pesanan dari CV. Abadi Jaya diberi nomor ELANG-02.

Data Kegiatan dan Produksi
1.  Pada tanggal 11 November 2017 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara kredit yakni sebagai berikut :

Bahan Baku
Kertas untuk brosur  = Rp.2.150.000,-
Kain putih 200 meter = Rp. 3.750.000,-

Bahan Penolong

Bahan Penolong B1  Rp. 450.000,-
Bahan Penolong B2   Rp550.000,-

2.  Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut :

Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai untuk memproses pesanan ELANG-02.

3.  Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sebagai berikut.

a. Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp. 9.000,-.

b. Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam @Rp. 9.000,-.

c. Upah tidak langsung adalah Rp. 2.500.000,-.

d. Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 4.000.000,-.

e. Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp. 2.250.000,-.

4.  Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-01 dan ELANG-02.

Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.

Biaya pemeliharaan gedung Rp. 500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp. 1.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp. 1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 250.000
Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp. 750.000

5.  Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 telah selesai dikerjakan.

6.  Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 dan ELANG-02 telah diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara kredit.

Setelah membaca kasus PT. ELANG diatas, Anda Diminta :
1. Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku dan bahan penolong
2. Kartu harga pokok pesanan dengan alokasi BOP yang dibebankan 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Jurnal untuk memasukan bahan baku, BTKL, dan BOP kedalam BDP
4. Perhitungan harga pokok produk
5. Jurnal pada saat penjualan untuk pesanan
6. Perhitungan dan Jurnal Selisih BOP dibebankan dan BOP Sesungguhnya
7. Menulis ulang kalimat dibawah ini
"Alhamdulillah. Saya mengerjakan tugas ini dengan jujur dan tidak menyalin pekerjaan teman..."

Teknis Mengerjakan:
1. Masing-masing siswa hanya mengerjakan Jawaban utk 1 pesanan. Siswa dengan nomor urut Ganjil mengerjakan pesanan CV. Maju Selalu (ELANG-01) dan Siswa dengan nomor urut Genap mengerjakan pesanan CV. Abadi Jaya (ELANG-02)

2. Mengerjakan di Buku Besar masing-masing.

3. Jawaban dikumpulkan dengan cara: Kertas jawaban di photo dengan jelas kemudian dikirim ke email ibu: humairohp@gmail.com dengan format subject email: TUGASAKU/nama contoh TUGASAKU/PUTRI HUMAIROH

Kelas XI AK 2 mengirim email paling lambat pukul 12.00 dan Kelas XI AK 1 mengirim email paling lambat pukul 14.00

okay. Selamat mengerjakan. Semoga Allah mudahkan 😊😊😊 Bismillah

WEBSITE "PINTAR BERHEMAT" TO DECREASE THE LEVEL OF CONSUMPTION

WEBSITE "PINTAR BERHEMAT" TO DECREASE
THE LEVEL OF CONSUMPTION
by. Putri Humairoh

Indonesia has many natural resources, but empowering natural resources not implemented perfectly. A lot of natural resources potential is wasted because the less knowledge to manage it. Natural resources potential is also completed with a high population of human. So in the fact Indonesia has a very large market in their own country for the target market

Indonesia has the predicate as the world's second country of consumption ( data according to the AC Nielsen in 2012 ). Survey of GfK Asia-a ( a media ) claimed that gadget is a product of the most purchased in Indonesia.  Based on a survey with Smartphone sales in the Southeast Asian region in 2013 , Indonesia has predicate as first rank buyers of smartphones than any other countries. The countries such as Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, Cambodia, and Philippines. With a total accumulated Smartphone purchases of US $ 10.8 billion, sales of smartphones in Indonesia reached US $ 3.33 billion (30.8%).

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ( in Sumartono, 2002 ) tells consumerist behavior is human tendencies to use the consumption without limit and more concerned with the want factor of the desire of the needs. Consumerist behavior can be experienced by all ages, professions, and standard of life. The reason of consumerist behavior were varied. According Sumartono (2002), the emergence of consumer behavior is caused by two things:
1. Internal Factors Internal factors has affect to the consumerist behavior is the motivation, self-esteem, observation, learning, personality and self-concept.

2. External factors
External factors has affect to the consumerist behavior is a consumer of culture, social class, social groups and references of families.

Basically, people who have the consumerist behavior is not because of his own, but also because the products offered . The characteristics of consumerist behavior is likely to think of themselves, a tendency to use the money for something are consumables, less motivation for saving, the lifestyle. An example of the consumerist behavior is buying goods and services excessively and not according to their needs. Consumerist behavior is dominated by the Indonesian  peoples hobbies to spend his money on foreign products. The  amorousness of Indonesian  people against foreign products have several reason,  including the reasons of the high award of interest against foreign goods, the quality of foreign products, poor quality of Indonesia-made products than foreign products, the lack knowledge of Indonesia domestic-made products have a high quality,  the lack of social sensitivity of Indonesian people  towards the nations economic condition. This causes a weakness of empowering national resources  in Indonesia due to the loss of market target in the country.

One of the reason of the level of consumption in Indonesia is less of knowledge about the economic conditions of the nation. Up to the year 2015 recorded poverty in Indonesia as much as 28.59 million ( according to data of the Badan Pusat Statistik (BPS) ). The value of the money spent in 2010 recorded shopping abroad and buying foreign products Rp 59 trillion, and the cost of transportation of Rp 238,6 trillion. But, it didn't make all expenditure budget wasted in Indonesia. This  also causes  in low economic growth in Indonesia. This also causes in the loss of societal awareness of potential of the nation.

Indonesian people need  the tool that provides information about the nation's economic and potential natural resources.

The solutions of this problem  to reduce the level of  consumerist behavior of Indonesian  people  is by providing a news portal which can be accessed at any time,  anyone, anywhere in an easy way. A website that will give the name "Pintar Berhemat" is one of the solutions that can be given.

Website Pintar Berhemat will display several options menu which contains the  information and knowledge about the nation's economic condition. This website will contain information include:
1. Restaurants selling Indonesias special foods.
This website will display information about the special eateries Indonesia is a great alternative for people who love to consume fast food belongs to another country. By providing such information, then the public who love to consume fast food has an options of menu.  In this way, the love of the Indonesian people to domestic products will increase, so that the expenditure for fast food can be minimised, as well as special foods can preserve Indonesia.

2. Fashion is made by country
This portal will provide information about the work in fashion and handbags of handcrafted  by the country and having the same quality with foreign products. By having this information, then the interest to shop abroad will be decreased, so  it will minimize the degree of the consumerist behavior  that has chosen the domestic products for consumption.

3. Economic Conditions
The knowledge of the nation's economic condition is very important to all Indonesian people. This portal will explain the update information about the condition of the nation's economy includes the amount of poverty, economic growth, economic potential, entrepreneurship. And making the Indonesian people have more attention about conditions that are rated less well. By having this knowledge, then the large amount of consumption will be further reduced, changed with the attitude of frugality and sharing. By knowing the condition of the nation's economy on a regular basis, then gained a sense of social sensitivity towards the fate of the nation's children are disadvantaged.

4. The importance of spending money for sharing
This is an important thing that must be known to the Indonesian people. Basically consumerist behavior can be decreased with a sense  to share to  the others. Want to share his still very low due to the consumerist attitudes are indeed demanding a human to be thinking about himself only.
Sharing is also an obligation for every human being who has been able to share. In Islam we know zakat. Zakat  is set aside a portion of his wealth to be given to the others. In other religions also are required to share. Through this information, it is expected many more people who have awareness to share, and  not just think of himself. So the consumerist behavior can be reduced slowly.

Baca! Sepanjang Masa


Kemarin, Hari Ini dan Besok, Bacalah!

Tatkala Allah menyuruh Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril untuk "Iqra".

Baca! Perintah pertama.
Apa yang dibaca? Sabeb. Bebas! Apa aja.
Baca Al-Quran, Baca Hadist, Buku-buku agama, motivasi, pelajaran, de el el yang penuh manfaat.
Atau baca yang tidak tekstual.

Baca!
Membaca skema permainan bola seorang Striker Bola, yang gak mblunder di garis serang. Tapi, teruuus muter supaya dapet operan bola.
Artinya, usaha dong sist, bro. Bola gak dateng dengan sendirinya.

Papandayan Story, Kisah 3 Wanita Pendaki Pemula Main ke Papandayan

Assalamualaikum.
Cerita ini berjudul "Papandayan Story, Kisah 3 Wanita Pendaki Pemula Main ke Papandayan" perjalanan kami bertiga pada 1-3 Januari 2016.
*silakan diambil hikmah sebanyak-banyak dari kekurangan cerita ini, jika ada kelebihan, maka kembalikan itu kepada Yang Maha Menguasai. Alam ini amanah untuk kita jaga. So, #keepcalming #gunungbukantempatsampah

Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang terletak di Kabupaten GarutJawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. (Sumber: wikipedia)



#Part1 PersiapanPendakian
Oke, ini hanya cerita sharing perjalanan. Untuk yang pernah bertanya Pute pernah kemana aja? Yup, pute belum kemana-mana. Papandayan ini adalah gunung pertama yang pute daki dan camping disana, jadi sebelum2nya hanya tik-tok aja tanpa nge-camp. Kebayang dong masih newbie nya?

Sembunyi



Bersembunyi Dibalik Kertas Putih.

Penggambaran yang apik, tentang kehampaan yang mengusik.
Ribuan orang berlalu lalang, nyatanya tak mengubah malang jadi sayang.
Kemana aku berlari jika sendiri?
Sebab sejauh apapun kaki melangkah,
Tetap akan kembali pada rumah.

Aku tidak akan bersembunyi dibalik batu besar.
Juga pada pohon yang kuat mengakar.

Tapi disini,
Dibalik kertas-kertas putih yang terkadang berwarna kusam.
Aku benamkan siapa aku.
Mengerayap pikiran entah sejauh mana.
Persembunyian yang tidak tersembunyi.
Dibalik buku, juga ragam kata terrangkai,
Aku plek menjadi diri sendiri.

Tentang Toga



Ku tulis ini atas dasar syukur, mengingat segala perjalanan panjang ini, tak akan sampai pada titik sekarang tanpa izin Allah, juga ridho orang tua.

Tentang Toga.

Te. O. Ge. A.
Pernah bermimpi pakai ini bersama ribuan orang? Memindahkan talinya dari kiri ke kanan? 

Yes. Alhamdulillah, I did.

Lalu apa arti TOGA untukku?
Baiklah, izinkan aku bercerita. 

Sabtu, 24 Februari 2018
Hari itu, ku abdikan diri untuk berkeliling Jakarta Timur, mencari 24 rumah dari murid-muridku yang mendaftar Kartu Jakarta Pintar. Syaratnya adalah survey oleh wali kelas. 

24 rumah. 24 orang tua. 24 watak dan latarbelakang.
Namun 1 harapan. Anaknya bisa sukses dunia akhirat. Jual beli, hutang pinjam, tak jadi masalah. Asal anaknya bisa sekolah. 
Dan betul begitu ceritanya. Pada ubin-ubin lantai dingin yang menjadi saksi, cerita demi cerita itu tersampaikan. 

Pikirku 1: mah, pah, maafkan daku sering membangkang. Sering tak mengerti mau kalian. Padahal...... tes. Jatuh butir air mata.

Pada dasarnya, orang tua tidak pernah meminta harta. Sebab bahagia mereka adalah: anaknya tidak perlu merasakan pahitnya kehidupan seperti yang mereka rasakan akibat kebodohan dan ketidaktahuan. Sekolah sangat penting. Terdidik itu adalah bekal. 
Meski tak jaminan bahwa jenjang tinggi membawa bahagia, namun bagi mereka, orang tua kita tercinta, melihat anaknya bisa memiliki hidup yang layak, adalah kebahagiaan.

Aku jadi terngiang kembali pada aku di 5 tahun lalu.
Saat posisiku sama seperti murid-muridku sekarang. Duduk dikelas 12 SMK. Belajar setiap hari. SMK katanya nanti enakan langsung kerja. Tapi, aku harus kuliah. Di UNJ. Titik.

Keras sekali aku dulu. (Mungkin sampai sekarang meski tak terlihat). 
Ku ingat saat sekolah kami mengajak seluruh murid kelas 12 untuk ke Campus Fair. Semacam pameran yang memperkenalkan seluruh kampus di Jakarta. Setibanya disana (aku lupa tempatnya dimana), kami berpencar. Dan aku bersama 1 kawanku mengunjungi stand "Universitas Negeri Jakarta". Ku lihat dinding-dinding tenda yang ditempelkan nuansa kampus yang begitu memesona. Terlihat mahasiswa sedang membuka buku dan berdiskusi. Aku yakin itu hanya pose. Tapi, aku ingin. Ingin pose? Bukan. Ingin kuliah.

"Kak, minta brosurnya ya? Dua boleh?" Pintaku pada Kakak Mahasiswa, yang akhirnya aku tahu mereka adalah Duta UNJ. 

Selesai di stand UNJ, aku bergegas ke stand BidikMisi. Sebuah beasiswa yang baru diluncurkan tahun 2011 (saat itu tahun 2013). Beasiswa yang diperuntukkan mahasiswa/i dalam ketegori berprestasi namun kurang mampu di PTN dan PTS terpilih. Aku tidak tahu apa aku memenuhi kriteria itu. Pokoknya, daftar aja. 

Informasi lengkap ku dapat. Tujuanku selesai. Alhamdulillah. Tidak tertarik lagi melihat atau bertanya-tanya stand yang lain. Pilihanku bulat, insyaa Allah UNJ. Feelingku sudah menyatu, meski aku juga tidak tahu apa bisa. 

**

Nempel Brosur UNJ di Kamar dan Kelas.

Berbekal 2 brosur ditangan, aku tempelkan 1 di kamar dan 1 di lemari kelas. Ku lingkari sebuah prodi. Yang Alhamdulillah, itulah prodiku saat masuk UNJ. "Pendidikan Ekonomi". 
Lagi-lagi, aku melingkari tanpa analisis apakah aku sanggup menjadi salah satu yang masuk dan mengalahkan ribuan yang lain?
Biidznillah, tak ada salahnya memiliki target.

Tidak sampai disitu. Mimpi hanya akan menjadi mimpi jika hanya ditulis dan dipandang. Sebab itu, harus diperjuangkan. 
Maka, aku tambahkan lagi sebuah label untuk menamai kalkulator yang ku beli saat dapet uang arisan.
"Putri Humairoh"
"Pendidikan Ekonomi UNJ 2013"

Titik. 
Sudah lengkap. Tiap hari itu saja yang kulihat.
Aku semangat bersemangat belajar. Berdoa. De el el.
Berharap Allah mengabulkan. Insyaa Allah.

**

Pertolongan Allah Sungguh Dekat.

Ku persingkat cerita ini.
Dan kembali pada keadaan orang tua kami. 
Lepas Wisuda SMK, aku ditawari magang disebuah perusahaan Tambang. Diterima. Alhamdulillah.
3 bulan ku jalani. Bekerja layaknya wanita karir. 
Pergi pagi, pulang sore, tiba dirumah maghrib.
Lalu kemana mimpi berkuliah?
Aku harus bisa!

"Mah, kakak pengen kuliah."
"Silakan. Tapi orang tua udah gak bisa membiayai penuh. Kalau kakak mau kuliah pilihannya dua. Kerja sambil kuliah. Atau kuliah di Negeri pakai beasiswa..."

2 pilihan itu terngiang dipikiran. Berat sekali.
Aku baru gagal daftar SNMPTN Undangan. 
Gagal di jurusan dan kampus yang aku inginkan. 
Yap, Pendidikan Ekonomi UNJ.

Cara lain yang bisa ku tempuh adalah ikut tes SBMPTN Tertulis. Melawan ratusan ribu orang se Indonesia. Tes yang diuji adalah tes level SMA. Aku harus ngebut kah? Dalam waktu 1 bulan? Magangku bagaimana?

Aku bisa. Insyaa Allah bisa.
Ku beli buku tes SBM, meski yang paling murah. Ku bawa ke tempat kerja. 
Sesekali atasanku melihat, "Putri mau ikut tes?" "Iya Pak. Mohon doanya." "Kok gak pernah dibuka bukunya?" "Saat break aja Pak. Hehe."

Hari pendaftaran terus bergulir. Aku belum juga daftar. Karena harus membayar dan aku bingung bagaimana caranya. Hingga, Qadarullah, informasi bahwa Pelamar Bidikmisi tidak perlu membayar biaya registrasi. Alias gratis. 
Aku seolah tak ingin menyianyiakan waktu. Aku buka laptop pinjaman kantor dan proses untuk daftar. Klik klik. Selesai. Alhamdulillah, kartu ujian sudah keluar. Bahagiannya, masyaa Allah.

Tibalah saatnya!
2 hari yang tak terlupakan. Menuju SMAN 6 di daerah Blok M. Tes mulai jam 9, jam 8 aku sudah tiba di lokasi. Melihat atmosfer peserta berpakaian necis dan gaul. Apalah aku yang hari ini malah memakai baju batik dan celana bahan. Jelas salah kostum. Tapi aku tak peduli, yang penting rapih dan sopan.

Ayahku mengantar sampai pintu ruang ujian. Menemaniku hingga aku memulai ujian, setelah itu kembali pulang kerumah.

Tes hari pertama, Tes Potensi Akademik.
Jujur, macam mana soal ini ku pun tak tahu. Ternyata o ternyata ini soal logika. 74/80 soal. Alhamdulillah done. Meski tak tahu apa benar. Yang penting, banyak isinya.

Tes selanjutnya, Tes Soshum. Sosial dan Humaniora. Kelar sudah. Yang ku yakin betul hanya 2 soal akuntansi dari 50 soal πŸ˜…

Hari pertama selesai. Ku bergegas pulang naik Kopaja 57. Melihat kanan kiri ibukota. I have done my best today. Aku tawakkal. Selamat datang hari kedua.

Hari kedua. Tes B.Indo, B.Inggris, dan MTK dasar.
Apanya yang dasar ya? Ini soal Subhanallah sulit. Jujur aku pesimis. Terjawab sedikit. Alhamdulillah
Setelah itu aku pulang saja.

**

Pengumuman!

Hari pengumuman. Server down!
Gak bisa buka di laptop kantor. Hingga akhirnya aku pulang bersama abang kandung. 
Diperjalanan naik motor, aku coba buka web pengumuman lewat HP. Lancar! 

Kotak merah. Aku scroll. Belum berani baca. 
Setelah tenang, aku baca dengan seksama.

"Selamat... Anda lulus... di Prodi Pendidikan Ekonomi UNJ"

Alhamdulillah. Gak bisa sujud karena lagi dimotor. Namun. Meleleh air mata. Ku tepuk pundak abang, "Bang, putri lolos UNJ..." "Mana coba lihat..."

Sampai dirumah, kucium tangan ayah dan ibu serta kusampaikan kabar bahagia ini. 

Setelah moment haru, tibalah moment melongo.
"Biayanya dari mana kak?"
"Oh iya.. Bidikmisi juga belum pasti Mah.... Gimana mah? Diambil apa engga?"
"Diambil aja. Kesempatan masuk Negeri."
"Iya rezeki nanti ada aja kak.." Ujar mamah, papah, dan abang. 

**

Modal 160Ribu.

Kalau ada yang nanya, berapa uang yang putri bayar ke Kampus? Jawabannya adalah Rp 160.000. 
Kok bisa?
Iya. Atas izin Allah.

Setiap orang punya cerita, dan inilah ceritaku.
Moment daftar ulang adalah moment yang berkesan. 
Seorang anak yang baru lulus SMK tiba2 masuk ke UNJ. Mencari dimana itu Gedung BAAK yang ternyata ada percis didepan gedung parkir. 
Mengantri demi mendapatkan Nomor Registrasi.
Antrian mengular. Tapi aku senang meski dandananku cupu. 

Ku serahkan kartu ujian ke petugas. Dan dituliskan nomor registrasi olehnya.

"Kamu daftar Bidikmisi ya?"
"Iya, Pak."
"Bayar 160.000 untuk POM ya. Uang UKT nya gak usah dibayar dulu."
"Jadi bayar 160.000 aja Pak?"
"Iya."
"Gak bayar uang semesteran?"
"Nanti kalau gak lolos bidikmisi baru bayar."

Aku lupa. Petugasnya siapa. Harusnya sih kenal ya. Karena pas semester 8 mesti bolak balik BAAK. πŸ˜…

"Pah, bayar 160.000. Papah ada uang?"
"Ada ada."
Papah mengeluarkan uang. Tadinya aku bilang minjam karena gaji magang belum turun. Tapi kata Papah, gak usah diganti. Jadi enak πŸ˜‚

Langsung tanpa tapi aku bayar ke BANK.
Setelah itu daftar ulang Bidikmisi.
Berkas sudah lengkap. Tinggal aku serahkan ke Kantor Wakil Rektor 3. 

Berkas beres. 
Aku pulang.
Dan setelah pembayaran 160.000 itu, aku tidak dikenakan biaya lagi. Alhamdulillah.
Bidikmisiku lancar hingga 8 semester. 

**

Beyond the Inspiration.

Aku sangat menyadari.
Aku tidak akan bisa sampai disini tanpa 2 orang malaikat tanpa sayapku. 
Mereka bukanlah pewaris harta, tapi keinginannya bulat untuk mewariskan ilmu. Makan kami seadanya. Kami terbantu karena saat itu Nenek masih ada. Kakek Alhamdulillah masih ada hingga sekarang.
Makan kami, seringnya dikasih nenek.
Jajan kami, sering ditambahi Nenek dan Kakek.
Aku tidak perlu ceritakan detail bagaimana kondisi kami:")
Tapi jika diibaratkan kami tidak disuruh tinggal dirumah tua warisan Kakek Nenek, mungkin untuk bayar kontrakan pun kami harus berjuang. Apalagi untuk sekolah.
Alhamdulillah. Pertolongan dari Allah.

Aku punya Ibu yang sangat luar biasa. Mendidikku disiplin dan tangguh. Meski sebenarnya aku cengeng dan gampang tersinggung. Mamah mendidikku mempunyai tanggung jawab.

Aku punya Ayah yang perwira. Hatinya tak pernah memarahi. Superhero untuk mengantar aku kemanapun jika ku minta. Menjemput tengah malam pun tak masalah. Aku tidak dikekang, namun tetap dipantau.

Mamah dan Papah tak pernah memaksakan kehendak kepadaku. 
Saat lulus SMP, aku dibebaskan memilih masuk SMA atau SMK. Akhirnya aku bilang bahwa aku senang matematika, aku ingin masuk SMK Akuntansi. Orang tua ku menyetujui. Dan ridho merekalah yang menjadi tanggaku sampai disini. Terimakasih Mam.. Pap...

Aku punya Abang yang sayang dan perhatian sama adik-adiknya. Setelah dewasa aku baru paham bahwa tegasnya adalah untuk membuat aku tangguh. Rasa sayangnya terkadang susah ditebak. Beliau mengajarkan kami untuk jangan menyakiti hati orang tua.

Aku punya adik-adik yang mengerti. Saat keluarga kami tertimpa sebuah ujian. Pembiasaan hidup sederhana tanpa kemewahan berbuah manis. Kondisi dibawah pun tak membuat hidup kami berubah. Adik-adik tanpa menuntut hak lebih. 

Kakek dan Nenek baik dari pihak ayah maupun ibu yang menjadi orang-orang yang juga menjaga kami. Memerhatikan kami. Sejak bayi, bahkan sampai Nenek menghebuskan nafas terakhir, aku tidur bersamanya. Sering memberi kami uang jajan tanpa diketahui mamah. Sering membelikan kami makanan enak. Mengoleskan lotion anti nyamuk saat kami tertidur.

Aku pun dikelilingi orang baik. Keluarga Papah dan keluarga Mamah yang sangat sayang ponakan. Sepupu yang seru. Teman yang sangaat memberi warna kehidupan. Terimakasih:")

Aku tidak kuat kala sendiri.
Maka, saat inipun segalanya untuk mereka. 

Hari ini, aku mungkin belum menjadi siapa-siapa.
Tapi biidznillah, proses yang baik akan menghantarkan kita pada pencapaian yang baik pula. Itu saja yang aku yakini.

Apa yang aku beri tidak akan pernah bisa membalas pengorbanan mereka. Tapi, semoga ku bisa terus membahagiakan mereka dengan jalan-jalan yang telah Allah pilihkan ini......

Alhamdulillah alla kulli hal.

**

Teruntuk Muridku Tersayang

Itulah sedikitnya cerita dari Ibu..
Mungkin kalian belum merasakan dan melewatinya sekarang.
Namun suatu hari nanti, pasti akan.
Jangan pernah menyianyiakan harapan orang tua.
Jadilah anak baik-baik. Jangan tambah beban pikiran mereka dengan kenakalan ya :)
Maka itu sudah lebih dari bahagia untuk orang tua.

Bermimpilah setinggi-tingginya.
Yakinkan. Doakan. Dan usahakan!

**

TOGA

Jadi bagaimana tentang toga?
Ya. Hanya sebuah topi hitam bertali warna warni.
Lambang kelulusan.
Lambang bertambahnya tanggungjawab.
Lambang naiknya seseorang kelevel yang lebih mumpuni.

TOGA dipakai oleh satu orang.
Namun diperjuangkan oleh banyak orang.
Jangan pernah lupakan jasa mereka.
Jangankan lupa, abai saja tidak boleh.

Terimakasih yaa Allah atas takdir terbaik yang Engkau pilihkan untukku.
Terimakasih mamah, papah, kakek, nenek, abang, adik, serta semua saudara dan teman atas dukungan dan pengorbanannya :")

Toga ini untuk kalian....

**

To readers..
Terimakasih sudah sabar membaca kisah sederhana ini..
Semoga ada manfaatnya.
Mohon maaf kalau ada salah kata dan penulisan.
Mohon kritik dan sarannya ☺

Saya tunggu cerita luar biasa milik kalian, 
Silakan share linknya ya jika ada dan kita berbagi kisah 😊😊😊

**

Wassalamualaikum.

F.O.K.U.S




Terinspirasi dari kak @qooonit tentang Titik Pusatnya. Menceritakan perjalanan pasca kampus yang dialaminya.

Yap, pasti semua yang lepas dari wisuda, sedikit demi sedikit mengalami masa bimbang. Galau. Bingung. Kira-kira mana jalan yang harus di lakuin.
Sedangkan kalau lihat dreamboard ada:
-S2
-Beasiswa
-Dosen
-dan bla bla bla.

Banyak sekali.
Ketika sudah dipindahkan tali toga dari kiri ke kanan, artinya... "no minta jajan2 lagiπŸ˜…"

Dan itu juga yang saya alami.
4 bulan sudah wisuda. Nyatanya, saya masih kurang fokus. Masih banyak sekali tujuannya. Padahal, untuk mencapai banyak titik itu, secara logika gak bisa dilakoni sekali waktu.

Misal, kamu gak bisa jadi guru full time dan pekerja kantor full time dalam sekali waktu.
Itu semua pilihan.

Dan yap, ketika udah milih jalan menuju cita-cita itu. Tiba-tiba, tawaran demi tawaran datang. Yang tawaran itu bukan sembarangan. Bukan ecek ecek insyaa Allah.
Tapi balik lagi ke tujuan kamu, apaaa?

Siang tadi ngobrol dengan guru baru juga disekolah.
Awalnya tanya...ngaji dimana.
Lama-lama, nanti S2 dimana?

Oh ternyata betul.
Kita gak boleh sama sekali terjebak pada mimpi orang lain! Jangan! Itu berat. Kita gak bakal kuadh.

Jadi, FOKUS. FOKUS pada cita-cita.
Dan kerjakan, laΔ·ukan, tekuni, serta jalani dengan maksimal tangga-tangga menuju cita-cita itu.

Skrg bukan tentang cita-cita siapa yang paling banyak.
Tapi tentang siapa yang tetap FOKUS pada cita-cita itu, hingga dapat.

Bismillah.

Sambil tetap seimbangkan antara kebutuhan jasmani dan ruhani. Sambil meningkatkan keilmuan persiapan akhirat. Sambil tetap menambah apa yang harus ditambah.

Harus FOKUS, konsisten, komitmen, dan atur waktu sebaik mungkin.

Insyaa Allah. Doa, usaha, ikhtiar, tawakal kita, akan menbawa kita pada cita-cita itu.

Jangan malas.
Jangan malas memotivasi diri.
Bisa. Biidznillah.