Mimpi

Malam ini aku termenung.
Menyelami kertas-kertas bertuliskan impian dan citaku.
Sesaat sebelumnya, aku mendapat kabar tentang seorang kawan yang sedang melanglang buana dengan karirnya.
Sedang aku..
Ku lihat lagi baris tulisan tangan tak beraturan itu..
Dalam hati. Kenapa tak tuliskan mimpi seperti dia? Mengapa?

Lagi.
Berkhayal waktu akan kembali dan membawaku pada titik dimana aku memulai segalanya.
Tidak.
Aku sama sekali tidak bisa.
Berkali aku coba kelit angan itu, tak ayal hanya membuatku menitikkan air mata

Duhai Cinta,
Aku mohon untuk terus yakinkan aku pada cita yang aku tuliskan ini.
Sejak ia tercipta dan menjadi sebuah kalimat, aku telah yakin bahwa INILAH DIRIKU

Duhai Cinta,
Berkali aku harus menyadari untuk tidak hidup pada mimpi orang lain
Untuk tidak berjalan di belakang orang lain dan hanya jadi pengikutnya
Untuk tidak sekedar melakukan, tapi juga meresapi dengan cinta tiap tiap langkah dan gemulainya

Duhai Cinta,
Izinkan aku untuk terus istiqomah dengan apa yang telah terpatri disini
Meskipun ia tidak akan dilihat oleh dunia, tapi izinkan ia untuk tetap sampai pada Ridho Mu
Meskipun ia hanya berupa sentuhan-sentuhan lembut pada jiwa yang membutuhkan kehangatan, izinkan ia tetap mendapat contreng ibadah padaMu
Meskipun ia hanya tentang mengabdi pada tiap tapak negerimu, izinkan ia untuk tetap bisa menggema diudara syurgaMu

Duhai Cinta,
PadaMu ku titipkan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat heroik ini

Dari seorang yang sering dipertanyakan apa tujuannya
Dari seorang yang sering dipertanyakan apa prestasinya...

Izinkan ia untuk tetap tegar, kuat, serta tangguhkan pada perjuangan tidak main-main ini
Izinkan ia untuk terus bersahaja
Memberikan kursi-kursi istimewa pada orang-orang yang akan mendunia dengan jalan itu
Dan ia, kan yakin bilik rotan tempatnya mengajarkan ilmu tentang kehidupan adalah tempat singgah istimewanya