Banyak
macam dan ragam bentuk organisasi mulai dari yang berbentuk kecil hingga
organisasi yang bentuknya besar dan mempunyai tujuan yang berbeda pula, begitu
pula dengan pengertian organisasi itu sendiri. Berikut adalah pengertian organisasi
menurut para ahli :
Organisasi
: penyusunan dan pengaturan
bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan
susunan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang
teratur gabungan kerja sama (untuk mencapai
tujuan tertentu) Kamus modern Bahasa Indonesia M. Dahlan
Al Barry.
ORGANISASI
SEBAGAI DIORAMA DEMOKRASI
Keadaan di lingkungan kampus sering
disebut juga miniature Negara. Dimana terdapat lembaga tertinggi yaitu Rektorat
yang bisa disejajarkan dengan Pemimpin Suatu Negara dan beberapa fakultas
didalamnya bisa disebut juga sebagai provinsi dari suatu Negara.
Kehidupan berdemokrasi yang
diterapkan di Indonesia, rupanya juga dapat dipraktekkan dalam lingkungan
kampus. Dimana hal itu tergambar dari adanya pemilihan umum ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa dari tingkat Universitas, Fakultas, maupun Jurusan.
Setiap mahasiswa diberikan hak untuk
memilih pemimpin badan-badan eksekutif tersebut selama 1 kali periode jabatan
dan 1 periode jabatannya adalah 1 tahun. Sebagian besar dengan senang hati
menggunakan hak pilihnya dan sebagian yang lain sepertinya tidak terlalu
memerdulikan adanya pesta demokrasi di kampus mereka dan mereka tetap memilih
untuk menjadi golongan putih.
Kampus juga diibaratkan sebagai
miniature Negara. Pemimpin dan rakyat bersatu padu ada didalamnya. Ada batas
yang membedakan mereka. Ada jarak yang sulit membuat mereka bertemu walau
seharusnya dengan lingkup kampus yang kecil, pemimpin dan yang dipimpin bisa
dengan mudah bertegur sapa.
Lain hal nya dengan Negara, tidak
seluruh mahasiswa mengetahui bagaimana sosok pemimpin di kampusnya. Karena
memang pemilihan rector tidak ada andil mahasiswa didalamnya. Kebanyakan
mahasiswa hanya mengenal nama dari sang
rector tanpa mengetahui bagaimana rupa dari pemimpin kampusnya tersebut.
Mungkin ketika berpapasan dengan rector tersebut, mahasiswa tidak mengenalinya.
Organisasi sebagai diorama demokrasi
nampaknya sangat terlihat di kampus hijau ini yaitu Universitas Negeri Jakarta.
Menjelang semester genap, serempak seluruh badan-badan eksekutif, legislative,
maupun badan semi otonom mahasiswa mengadakan pemilihan umum guna meneruskan
tongkat estafetnya. Untuk badan eksekutif umumnya mengadakan pemilihan umum
untuk seluruh mahasiswa yang menjadi jajarannya. Misalnya BEM UNJ melakukan
pemilihan umum kepada seluruh mahasiswa UNJ, BEM Fakultas Ekonomi melakukan
pemilihan umum kepada seluruh mahasiswa di fakultas Ekonomi, dan HMJ Ekonomi
dan Administrasi melakukan pemilihan umum kepada seluruh mahasiswa di jurusan
ekonomi dan administrasi. Dan biasanya seluruh pemilihan umum dilakukan secara
serentak dan tidak menyimpang dari jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia
Pemilihan Umum.
Tidak jauh berbeda dengan demokrasi
yang dilakukan oleh Negara, para kandidat bakal calon ini melakukan seleksi
adminstrasi dan seleksi kelayakan. Pada umumnya ini menjadi seleksi awal dan
persyaratan utama nya adalah para bakal calon ini adalah mantan ketua badan
eksekutif di bawahnya. Seleksi ini dilakukan oleh Badan Perwakilan Mahasiswa
yang berwenang sebagai lembaga legistatif fakultas. Apabila para bakal calon
telah disetujui oleh panitia pemilihan umum, maka hal selanjutnya yang
dilakukan oleh para kandidat adalah membuat tim sukses untuk mengkampanyekan
dirinya.
Masa kampanye. Masa kampanye tidak
boleh mendahului atau melewati tanggal yang telah ditentukan oleh pihak panitia
pemilihan umum. Apabila ada salah satu tim sukses dari salah satu kandidat
melakukan pelanggaran, maka aka nada penalty atau hukuman yang akan diterima
oleh tim sukses tersebut. Menjadi tim sukses dari salah seorang kandidat juga
tidaklah asal-asalan. Ada prosedur pendaftaran yang diberlakukan oleh panitia
pemilihan umum kepada para tim sukses. Hal ini dilakukan agar tidak ada tumpang
tindih tim sukses antara satu kandidat dengan kandidat yang lain. Apabila tim
sukses ini telah disetujui oleh panitia pemilihan umum, barulah ia diberikan
hak untuk mengkampanyekan kandidat yang ia jagokan. Kampanye juga tidak
dilakukan dengan asal-asalan, tidak boleh tim sukses dari salah seorang
kandidat melakukan dan menyebarkan atribut-atribut kampanye yang belum di
setujui oleh panitia pemilihan umum. Apabila tim sukses ingin menggunakan
atribut-atribut kampanye, maka prosedur pertama yang dilakukan adalah meminta
persetujuan untuk penyebaran atribut kampanye oleh panitia pemilihan umum.
Setelah melakukan kampanye untuk
memperkenalkan diri salah seorang kandidat, maka selanjutnya para calon
kandidat diperkenankan untuk menyampaikan visi dan misi nya kepada para
pemilih. Hal ini menjadi hal yang cukup rumit karena para kandidat harus
melakukan face-to-face kepada para
pemilih dengan cara masuk ke kelas-kelas dan menyampaikan visi misinya. Hal ini
dilakukan agar para pemilih dapat meyakinkan dan memantapkan pilihannya.
Para kandidat juga diberikan ciri
khas warna agar dapat dengan mudah diingat oleh para calon pemilihnya. Para
kandidat juga diperkenankan membuat filosofi dari warna yang diberikan
kepadanya. Selain itu, mereka juga diharuskan membuat tagline untuk organisasi yang akan mereka pimpin selama satu
periode jabatan. Hal ini dimaksudkan agar para calon pemilih bisa dengan mudah
mengingat dan menimbang kandidat mana yang cocok dengan dirinya,
Pencitraan. Pencitraan yang baik
tentunya wajib dilakukan para kandidat untuk meyakinkan bahwa mereka layak
dipilih dan layak menjadi ketua badan eksekutif tersebut. Pencitraan ini dapat
dilakukan dengan sounding prestasi yang telah mereka dapatkan, dan lain-lain.
Setelah masa kampanye berakhir
sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh panitia pemilihan umum, maka tim
sukses tidak lagi diperbolehkan untuk men-post apapun yang berkaitan dengan
para kandidat. Jeda waktu ini dijadikan waktu tenang dan para calon pemilih
dipersilakan untuk mengambil keputusan kandidat mana yang akan ia pilih.
Tibalah pada masa pencoblosan. Pada
hari ini pencoblosan dilakukan secara serentak diseluruh fakultas di
Universitas Negeri Jakarta, biasanya pencoblosan ini dilakukan oleh para
jurusan.
Setelah masa pencoblosan, dilakukan
penghitungan suara. Dan kandidat yang mendapatkan suara terbanyak maka ialah
yang dipilih sebagai ketua daribadan
0 Response to "Organisasi Sebagai Diorama Demokrasi"
Posting Komentar