Assalamualaykum..
Sekali lagi cerita tentang kita
Cerita manis berbalut kehangatan sebuah
keluarga
Keluarga kabinet bersaudara KSEI UNJ
Terimalah sedikit goresan penaku
Tuk sekadar bernostalgia dengan segala
kenangan yang telah terukir abadi..
Rawamangun, 15 Januari 2015
Yeaaah. Alhamdulillah wa syukurilah.
Akhirnya agenda REHAT (Renovasi Hati dan Niat) edisi 3 akan segera terlaksana.
Sedikit cerita, sebenarnya nama agendanya bukan Rehat tapi perpisahan,tapi
dengan dalih bahwa kita tidak akan berpisah, maka nama agendanya kita ganti
dengan “REHAT 3”. Yap, kenapa Rehat 3? Karena sebelumnya kita memang sudah
menjalani agenda Rehat 1 dan Rehat 2. Seruuu! Semuanya seruuuu! Kala itu Rehat
1 dilaksanakan di Pulau Untung Jawa pada tanggal 6 September 2014, selanjutnya
Rehat 2 diadakan di Museum Satria Mandala pada tanggal 16 November 2014. Tapi
kali ini, saya bermaksud menceritakan tentang…. Rehat 3… Bumijawa, Tegal, 15-18
Januari 2015…. Dari sini berangkatlah kita..
Mungkin boleh jadi orang lain menyebut kami
“nekad”. Dengan persiapan yang hanya 2 minggu, kami beranikan diri untuk pergi
backpacking ke Bumi Tegal ini. Diawal perencanaan, sebenarnya dijadwalkan
tanggal 23 Januari 2015 kami berangkat, namun karena satu dan lain hal, rencana
pun kami majukan. Tidak mudah menyatukan banyak pendapat hingga akhirnya
keputusan menjadi bulat. Bahkan sempat ada pikiran untuk mengubah planning di H
min 2 sebelum keberangkatan.
Rapat terus. Jualan terus. Yap inilah yang
kami lakukan 2 minggu sebelum keberangkatan, demi memperoleh keputusan terbaik
dan menambah pendanaan kami. Beruntunglah sebagian besar dari kami adalah
jama’ah yang baik dan mengerti akan pentingnya syuro (rapat) serta sangat
menghargai hasil syuro. Jadi sedikit memudahkan dalam hal pengambilan keputusan.
Alhamdulillah juga, berkat kerja keras, kerja sama, serta kerja cerdas kami,
dalam 3 hari Jualan Sosis pedas dan Es Nutrisari, kami berhasil meraih
keuntungan sebesar RP 300.000,00. Allahu yubarik fik.. Alhamdulillah
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba…..
Rawamangun, 15 Januari 2015
Sempat merasa sedih, saat saudara-saudara
yang lain tidak dapat ikut dikarenakan kesulitan izin. Tapi tidak apa-apa, kami
yakin itu adalah keputusan terbaik dan bahkan bisa menjadi berkah saat birrul
walidain itu dilaksanakan.
Back to the story..
Kalau diekspedisi-ekspedisi pendakian, saya
menyebut dengan “team” dan “meeting point”. Yap. Kami terbagi beberapa tim. Ada
tim yang berangkat dari UNJ, dan ada tim yang langsung bertemu di tempat
meeting point. Meeting point pertama kita adalah Terminal Pulogadung. Saya
termasuk kedalam tim yang berangkat dari UNJ. Bersama 2 perempuan lainnya yaitu
Ajeng, dan Dwi, serta 7 laki-laki yaitu Ka Subhan, Ka Bachtiar, Ka Rio, Madon,
Ical, Harry, dan Azam. Kami berangkat dari UNJ cukup sore yaitu pukul 17.30
menuju terminal Pulogadung. Ada perasaan was-was takut-takut kami ketinggalan
bus. Namun perasaan itu sedikit terobati karena ternyata sebelumnya kami telah
melakukan booking seat dengan Calo disana. Sekitar pukul 18.00 kami tiba di Terminal
Pulogadung, namun kami sempat kebingungan dikarenakan belum bertemu dengan
rombongan yang lain. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Mushola
Terminal (Saya lupa nama Musholanya)untuk melaksanakan Sholat Maghrib dan di
jama’ dengan Sholat Isya. Diperjalanan menuju Masjid, kami bertemu dengan Avi,
Yuli, Ariska, Mutia, dan Yoga. Dan sesampainya di Masjid, rombongan yang lain
yaitu Ka Achwal, Ka Danis, Ka Amel, dan Tri datang. Pukul 19.30 kami selesai
menunaikan kewajiban kami, tak lupa kami memanjatkan do’a kepada ALLAH SWT agar dimudahkan dalam perjalanan. Sebelum kami
menaiki Bis Antar Kota Antar Provinsi ini, kami harus membayar terlebih dahulu
tiket Bis nya. Bis yang kami gunakan adalah Bis Sinar Jaya tipe AC Ekonomi
dengan tariff Rp 70.000,- per-orang. Untuk ukuran sekali jalan Jakarta-Jawa
Tengah harga ini relatif murah. Sesampainya kami didalam bis, ternyata bis
sudah hamper penuh, alhasil kami tidak mendapat posisi tempat duduk yang
berdekatan satu sama lain. Namun tidak masalah, perjalanan harus tetap
dilanjutkan….
Pukul 20.00, berangkatlah kami menuju
Bumijawa, Tegal.. Bismillahirrohmanirrahim..
Bumijawa, Jumat, 16 Januari 2015
“Bangun bangun Jeng, Put.. Udah di Lebaksiu
ini..”
Yap! Dwi membangunkan saya dan Ajeng.
Ternyata sang kondektur telah memberitahu bahwa kami telah memasuki kawasan
Lebaksiu. Lebaksiu merupakan tempat dimana kami harus turun lebih tepatnya di
Kantor Polsek Lebaksiu. Dan dengan nyawa yang belum terkumpul semua, kami harus
bangun dan bergegas turun. Alhamdulillah kami sampai tujuan dengan tepat waktu,
tidak kekurangan suatu apapun.
Di depan Kantor Polsek Lebaksiu.. kami
menunggu dijemput oleh Paman dari Saefudin. Sepertinya semuanya sudah tidak
sabar menikmati keindahan Bumijawa. Walau malam ini terasa cukup dingin, namun
kami tidak berhenti bersenda gurau sekadar menghilangkan rasa kantuk.
Tak berapa lama kemudian, mobil yang
menjemput kami pun tiba.. horeee. Ternyata mobil yang dipakai adalah mobil bak,
wah dalam bayangan saya ini akan menjadi perjalanan yang menyenangkan namun
agak menyesakkan. Benar saja, ternyata “bak” mobil ini sudah terasa penuh
dengan tas-tas kami. Belum lagi ditambah badan 20 orang yang naik bak ini.
Saling berbagi tempat duduk. Saling berbagi posisi agar semuanya nyaman. Ada
yang berdiri, ada yang duduk dipinggir mobil, dan ada yang duduk ditengah.
Alhamdulillah, semua harus disyukuri… maka berangkatlah kita. Melewati jalan
menanjak dan berkelok-kelok, dibawah sinar bulan dan semilirnya angin membuat
tubuh kami semakin merasa kedinginan. Namun.. sungguh indah, tak ada yang bisa
melukiskan keceriaan dan kegembiraan kami malam itu, tawa canda semua
tertumpahkan. Dibawah langit malam penuh bintang, diperjalanan yang
menyenangkan.. Maha Besar Allah yang telah menciptakan langit-langit itu seakan
bersahabat dengan kami yang memang telah menjalin ukhuwah persaudaaran atas
dasar kecintaan pada Rabb kita.. Bismillah.. (sambil sedikit menahan rasa
kantuk)
Didalam perjalanan mala mini, kami mulai
dengan do’a agar selamat sampai tempai tujuan. Lalu diselingi dengan bercandaan
kami di dini hari yang gelap. Sebenarnya malam itu kami melewati jalan menanjak
yang dikanan-kirinya terdapat pohon-pohon dan sawah-sawah. Sayang sekali, kami
belum dapat menikmati pemandangan malam itu.
Demi mengusik keheningan malam, kami
memulai obrolan singkat tentang perjalanan malam ini. Teringat juga kejadian
kami yang hampir kelewatan tempat berhenti. Di dalam bak ini, kami saling
memainkan permainan-permainan baru seperti poyo-poyo, black magic, dan
lain-lain. Dan sayangnya, aku jadi yang paling bodoh dalam games tebakan
seperti ini.
Tapi yang harus disyukuri adalah dalam
keadaan sesempit ini, kami masih dapat menikmati anugerah Allah SWT berupa
persaudaran sesama muslim yang tidak ternilai harganya.
Pukul 04.00, kami tiba dirumah yang akan
kami singgahi selama 3 hari ini. Akhawat dan ikhwan terbagi kedalam dua rumah
yang berjarak kurang lebih 20 meter.
Pagi ini kami bertekad untuk tidak tidur
terlebih dahulu, karena udara pagi desa Bumijawa sangat sayang untuk
dilewatkan. Maka setelah melaksanakan ibadah Sholat Subuh dan sedikit
bersih-bersih diri, kami berkumpul untuk melakukan olahraga pagi mengelilingi
sebagian desa Bumijawa. Asyik!
Mas Syaiful selaku tour guide kami disini
mengajak untuk ke pasar Bumijawa. Saya
tertarik dengan pasarnya, namun saya lebih tertarik dengan trek perjalanan kami
menuju pasar. Kami harus menaiki bukit menanjak yang disebelah kirinya ada
persawahan, dan sebelah kanannya adalah hutan. Indah sekali udara pagi ini,
serasa hilang segala beban-beban kami di Jakarta sana. Tak lupa kami
berfoto-foto dan bernarsis ria disini. Namun, saya ingin membuka kartu sedikit,
2 orang teman kami tidak mengikuti agenda pagi ini karena tidur. Siapakah
mereka? Mereka adalah yoga dan ka bachtiar -__-
Setelah mencapai sedikit puncak dari
tanjakan ini, ternyata ada Taman Makam Pahlawan. Oh, ternyata memang kami
melewati jalan belakang dari Taman Makam Pahlawan, kami pun tidak lupa berpoto
di depan gapuranya.
Setibanya kami dipasar, ternyata pasarnya ramai
sekali. Dan yang baru saya tau adalah, di Bumijawa tidak ada angkutan umum
berupa mobil carry, namun berupa mobil bak kol terbuka! Amazing! Ternyata saya
baru menyadari, kendaraan yang disebut angkot adalah mobil bak kol ini. Yang
menjadi menarik adalah ketika banyak anak sekolah SD yang menaiki mobil bak kol
ini untuk ke sekolahnya. Luar biasa!
Usai lelah berkeliling pasar, ternyata
sarapan telah tersedia. Alhamdulillah, pagi ini kami sarapan lontong sayur khas
Bumijawa. Setelah rapih sarapan, kami dijanjikan oleh Mas Syaiful untuk ke
sumber air kota Tegal dan kebun Teh.
Berjalan turun melewati perumahan-perumahan
warga, lalu melewati persawahan. Barulah kami tiba di sumber air kota Tegal.
Menurut informasi, disini 1 dari 2 sumber air di kota Tegal yang mengairi
hampir seluruh kota Tegal dan sekitarnya. Masyaa Allah.. sementara para ikhwan
membersihkan diri di sumber air ini, para akhwat lanjut berjalan menanjak
menuju Perkebunan Teh. Apaa? Di Tegal ada perkebunan teh? Yes! Ini lho poto
kita di perkebunan teh.
Fyi. Perkebunan teh ini mirip dengan
perkebunan teh yang ada didaerah puncak, namun memang tidak seluas dipuncak.
Tapi hasil teh nya jangan diragukan, disinilah daun-daun the terbaik yang
diekspor ke luar negeri. Btw, Alhamdulillah cuaca pagi ini mendukung untuk
berpoto-poto ria.
Setelah asyik berjalan-jalan, ikhwan shogan
bergegas menunaikan ibadah sholat jumat, sementara akhwat shocan berdiam diri
dirumah sembari bercengkerama.
Agenda di jumat ini tidak terlalu padat.
Maka siang hari hingga sore hari kami berkumpul di rumah singgah ikhwan (Fyi,
rumah singgah ikhwan cukup luas. Ada ruang tamu, dan dua kamar sehingga ruang
tamu rumah ini kami jadikan titik kumpul kami). Kumpul kali ini kami isi dengan
bermain games. Games fenomenal kami adalah Warewolf. Warewolf adalah games yang
menggunakan kartu remi sebagai penunjuk tugasnya. Didalam sebuah kampong ada
yang bertugas menjadi warewolf, cupit, queen, king, atau warga biasa. Saya
tidak akan menjelaskan tentang permainan warewolf ini. Yang jelas, permainan
ini telah berhasil menyatukan keakraban kami menjadi semakin erat. Canda tawa
tak bisa kami hindari. Saling tuduh menuduh dalam games ini semakin seru.
Inilah keluarga, saya menjadi benar-benar menjadi diri sendiri.. disini..
Malam hari..
Agenda malam ini adalah tukar kado!!! Yeay,
memang sebelum berangkat kami ditugaskan untuk membawa kado berharga pas 10.000
untuk ditukar dengan kado yang lain. Siapa yang tidak bawa kado, ya dia tidak
mendapatkan kado. Yang lucu adalah saat azam tidak membawa kado, dan ayana
menitipkan kado. Alhasil, azam mewakilkan ayana untuk mengambil kadonya. Ckck.
Kadonya memang sederhana, namun ini sedikit
mewakili perumpamaan “saling memberi antar saudara”. Penjagaan atas kado
tersebut yang inginkan dari agenda ini.
Dan malam ini kami memutuskan untuk tidur
lebih awal, karena esok hari agenda kami adalah…. Jalan-jalan ke Pemandian Air
Panas Guci !!! yeay.
17 Januari 2015
Alhamdulillah.. pagi ini udara di desa
Bumijawa sangat cerah.
Pukul 06.00 kami berkumpul. Pagi ini kami
akan berjalan-jalan ke sawah. Asyik. Loh ko asyik? Kan jadinya kotor? Hehe..
tenang, kan berani kotor itu baik.
Tapi ternyata perkiraan sawah yang kotor
amat jauh dari kenyataanya. Sawah disini amat tertata rapi, tepi jalan sawahnya
pun lebar, sehingga kami mudah untuk berjalan. Yang lebih seru lagi,
ditengah-tengah sawah ini ada sebuah kali kecil. Airnya jernih sekali. Saying
sekali, kami harus rela turun ke kali ini supaya dapat melanjutkan perjalanan.
Tapi disinilah serunya. Selfie di kali. Yess! Kita selfie di kali.. mau liat?
Ini nih
Seperti yang sudah saya katakan, udara pagi
ini sangat cerah.
Maka kami kembali berpoto-poto ria.
Usai berjalan-jalan di sawah dan melihat
keindahan Gunung Slamet, kami bergegas sarapan dan persiapan menuju Guci.
Alhamdulillah, kita naik mobil bak lagiii..
Didalam bak, tak henti-hentinya kami
mengucapkan “Masyaa Allah” karena pemandangannya diluar ekspektasi kami. Luar
biasa, kami melewati tanjakan, melewati jembatan, melihat sungai-sungai berbatu
besar, hingga akhirnya Mas Syaiful berhenti di tempat yang memiliki pemandangan
yang sangatttt indah. Kanan dan kiri kami adalah pohon-pohon besar dan hutan.
Nih ada ko potonya…
Fyi. Ternyata Guci merupakan nama suatu
desa yang juga dijadikan sebagai nama kota wisata. Walaupun tempatnya diatas,
namun air yang mengalir adalah air panas. Setelah tiba di Guci, bingung lah
kami dimana harus menikmati kolam air panas. Beruntung ada satu tempat kolam
air panas yang sepi dan didalamnya terdapat 2 kolam besar. Tanpa pikir panjang, kami setuju untuk
menikmati air panas disini. Walau dengan dipungut biaya Rp 2.000,- perorang.
Usai bermain air panas di Guci, ternyata
Allah menurunkan air dingin berupa hujan.. *rain* .. akhirnya kami harus meneduh
sebentar, dan kami harus pulang lagi. di dalam mobil bak saat perjalanan menuju
ke rumah terbilang sepi. Bingung antara capek dan kedinginan. Belum lagi cuaca
begitu mendung. Ckck cuacanya labil kaya madon. Beruntunglah kami, tepat saat
kami sampai dirumah, hujan baru turun dengan derasnya. Maka tidak ada pilihan
lain, selain tidur siang~
Cerita dimalam harinya, biarkan menjadi
cerita indah kami. Tentang kekompakan antara staff-staff dan bph-bph yang amat
terasa. Inilah malam yang paling indah bagi kami..
Biarlah langit yang menjadi saksinya… tapi
ini sedikit poto-potonya
*jujur, gak bisa menuliskan apa-apa
dibagian ini. Takut nangis. Jadi di keep aja ya~
Maka malam ini, kami kembali beristirahat
dengan mata yang agak bengkak.
Bumijawa, 18 Januari 2015
Agenda hari ini, PULANG!! *tears*
Maka pukul 07.00 kami sudah bergegas pamit
dan pulang. Sudah tidak banyak yang bercanda, kami sedih semuanya. *baper.com
Tapi kenangan 4 hari ini tidak akan cukup
untuk menumpahkan rasa persaudaraan kita. Persaudaraan kita tidak akan pernah
berakhir, walau nantinya kita harus bekerja dalam amanah beda sekat, tembok,
dan pintu. Mungkin beberapa bulan yang akan datang, ada rasa yang sedikit
memudar. Tapi, kembalilah saudara. Kita pernah bersama melewati masa itu bersama.
Tetap tanamkan jiwa Ekonom Rabbani dalam hati kita. Tanamkan, dan tautkan.
Insya Allah, gema “Ekonomi Syariah” akan tetap menggetarkan saat kita
meneriakannya bersama..
Dan selalu bersaudara, satu cita-cita…
Meraih kejayaan, Ekonomi Syariah….
Wasalamualaykum..
Best Regards,
Putri Humairoh (BSO KSEI FE UNJ)
0 Response to "Bumijawa, Tegal Bersama Keluarga KSEI"
Posting Komentar