Entah dari embrio yang seperti apa kita tumbuh...
Akhirnya, Allah memilih kamu menjadi salah satu dari ummatNya yang diberikan hidayah.
Kamu bahagia? Harus.
Kamu senang berjuang? Harus.
Akhirnya, Allah memilih kamu menjadi salah satu dari ummatNya yang diberikan hidayah.
Kamu bahagia? Harus.
Kamu senang berjuang? Harus.
***
Ini tentang caraku menapaki tiap-tiap jalan ini. Disini. Jalan yang kita mengenalnya dengan Jalan Dakwah. Jalan Cinta. Jalan Cinta Para Pejuang.
Aku masih ingat. Waktu-waktu awal aku memasuki jalan ini. Jalan asing bagiku. Namun perlahan, aku pahami, aku harus banyak belajar.
Masa kecilku, memang tidak terbiasa disini.
Masa remajaku, penuh hingar-bingar fatamorgana.
Masa remajaku, penuh hingar-bingar fatamorgana.
Bagi yang tahu, bisa jadi akan mengernyitkan dahi.
"Oh. Begini sebenarnya Putri?" Kata mereka.
"Oh. Begini sebenarnya Putri?" Kata mereka.
Tapi biarlah, amanah sudah datang.
Aku pahami, ini harus dilaksanakan.
Aku pahami, ini harus dilaksanakan.
Tidak terdidik apalagi terbina, membuat aku lemah.
Mungkin zahirnya kelihatan kuat, padahal, tidak sekuat itu.
Mungkin zahirnya kelihatan kuat, padahal, tidak sekuat itu.
Bisa jadi itulah yang membuat mereka menyepelekan. Menganggap "Cuma Putri Humairoh ini. Tidak akan berpengaruh apapun."
Iya. Mereka benar.
Sehingga dengan mudah dan bebas mereka masuk dan menghancurkan anak baru yang belum paham.
Mengiming-imingkan sesuatu yang dia juga belum paham.
Iya. Mereka benar.
Sehingga dengan mudah dan bebas mereka masuk dan menghancurkan anak baru yang belum paham.
Mengiming-imingkan sesuatu yang dia juga belum paham.
Setelahnya?
Biarkan saja putri mengurusi dirinya sendiri yang terseok-seok akibat semakin lemahnya dia dijalan ini :'D
Biarkan saja putri mengurusi dirinya sendiri yang terseok-seok akibat semakin lemahnya dia dijalan ini :'D
Tapi tidak mengapa.
Segalanya telah berlalu.
Adapun segala kesedihan, kapan saja bisa hadir lagi, membuat diri ini senaaang sekali mengutuk diri.
Segalanya telah berlalu.
Adapun segala kesedihan, kapan saja bisa hadir lagi, membuat diri ini senaaang sekali mengutuk diri.
Malu. Hehe. Malu sekali.
Pada target yang hanya menjadi target.
Pada mutabaah yang hanya menggantung di dinding.
Pada target yang hanya menjadi target.
Pada mutabaah yang hanya menggantung di dinding.
Kenapa duhai diri? Kenapa engkau begitu lemah?
***
Hey kamu.
Ujianmu harus segera diselesaikan.
Kau tahu bahwa Allah sedang melihatmu sekarang?
Menurunkan titik titik air matamu untuk kamu lepas segala beban di dada.
Ujianmu harus segera diselesaikan.
Kau tahu bahwa Allah sedang melihatmu sekarang?
Menurunkan titik titik air matamu untuk kamu lepas segala beban di dada.
Kamu memang tidak berasal dari tempat yang teramat baik.
Namun bukankah kamu tahu bahwa itulah yang terbaik untukmu?
Darinya kamu belajar bermulai, berproses, dan meyakinkan diri bahwa inilah yg haq.
Namun bukankah kamu tahu bahwa itulah yang terbaik untukmu?
Darinya kamu belajar bermulai, berproses, dan meyakinkan diri bahwa inilah yg haq.
Kamu memang baru sekarang mengenal jalan dakwah.
Namun bukankah dengan begitu kamu bisa melebarkan sayap dakwah pada setiap kalangan?
Namun bukankah dengan begitu kamu bisa melebarkan sayap dakwah pada setiap kalangan?
Kamu hanya butuh untuk terus kuat sayang.
Kamu tidak boleh lemah lagi.
Tidak boleh ada yang ganggu kamu.
Tidak boleh ada lagi mereka yang melemahkan kamu.
Sudah cukup.
Sudah cukup hatimu sakit.
Dirimu terhinakan.
Segalanya hancur.
Tidak boleh ada lagi mereka yang melemahkan kamu.
Sudah cukup.
Sudah cukup hatimu sakit.
Dirimu terhinakan.
Segalanya hancur.
Sekarang tidak boleh lagi ya?
Mungkin sekarang kamu sedang tidak melulu dalam lingkungan yang nyaman menurutmu.
Banyak perang batin yang kamu rasakan.
Banyak perang batin yang kamu rasakan.
Tapi kamu harus kuat.
Dan harus tetap istiqomah.
Dan harus tetap istiqomah.
Perjuanganmu harus berkali kali lipat lebih dahsyat.
Beneran.
Kamu istimewa.
Allah telah memilihkan takdir yang paling terbaik buatmu.
Kamu istimewa.
Allah telah memilihkan takdir yang paling terbaik buatmu.
Walau dunia tidak melihatmu.
Biarlah, bukan itu tujuanmu.
Biarlah, bukan itu tujuanmu.
Tetap terjaga, walau kau tahu, kamu tidak 100% suci.
Maafkan.
Semua.
Yang menyakitimu.
Semua.
Yang menyakitimu.
Kamu kuat.
Hebat.
Dengan dan bersama Allah,
Kamu luar biasa.
Hebat.
Dengan dan bersama Allah,
Kamu luar biasa.
Bersama keluargamu tercinta.
Kamu tahu dan rasakan?
Bahwa berjuang dalam dakwah begitu manis.
Kamu tahu dan rasakan?
Bahwa berjuang dalam dakwah begitu manis.
Siap untuk perjuangan berkali lipat yang menanti di depan mata?
Kamu BISA!!
Insyaa Allah.
0 Response to "K.U.A.T"
Posting Komentar