Assalamualaikum. Apa kabar kawan-kawan readers?
Sesuai judulnya, 200rebu perminggu, cukup gak yes?
Maksudnya gimana deh?
Iya, jadi kita challenge diri untuk cukup dengan konsumsi 200ribuan perbulan. Atau 300ribuan. Atau 400ribuan. Ya tergantung kebutuhan. Tapiii, dengan rincian dan perhitungan anggaran yang jelas. Hehe.
Iya, jadi kita challenge diri untuk cukup dengan konsumsi 200ribuan perbulan. Atau 300ribuan. Atau 400ribuan. Ya tergantung kebutuhan. Tapiii, dengan rincian dan perhitungan anggaran yang jelas. Hehe.
Sebenarnya ini challenge diri sendiri sih ya.
Dan silakan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Dan silakan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Bismillahirrahmanirrahim.
Berawal dari kebingungan saya sendiri bagaimana ya metode yang pas biar pengeluaran gak mbludak begitu.
Catet pengeluaran, udah.
Ngitung anggaran perbulan, udah sih.
Tapi kadang-kadang masih aja bablas boros buat makan, pulsa, dan lain-lain.
Catet pengeluaran, udah.
Ngitung anggaran perbulan, udah sih.
Tapi kadang-kadang masih aja bablas boros buat makan, pulsa, dan lain-lain.
Biar enak jelasinnya...
Kita sama-sama jawab pertanyaan ini yuk.
Kita sama-sama jawab pertanyaan ini yuk.
Kenapa sih kamu harus mengatur pengeluaran?
Eit, emangnya lalu lintas pake diatur. Hoho.
Tapi nyatanya, ya, penting lho. Biar gak offside dan banyak menghamburkan uang untuk hal yang kurang penting.
Eit, emangnya lalu lintas pake diatur. Hoho.
Tapi nyatanya, ya, penting lho. Biar gak offside dan banyak menghamburkan uang untuk hal yang kurang penting.
Terus, kenapa gitu harus kudu wajib di batasi pengeluarannya?
Ya, biar gak ofset. Hoho.
Intinya mah, inget aja, di akhirat nanti kite bakal ditanya nih uang buat apa aja dah. Begitu.
Jadi, yang buat diri sendiri mah, makan sendiri, pulsa sendiri, baju sendiri, gak usah banyak-banyak. Takut dihisabnya lama
Ya, biar gak ofset. Hoho.
Intinya mah, inget aja, di akhirat nanti kite bakal ditanya nih uang buat apa aja dah. Begitu.
Jadi, yang buat diri sendiri mah, makan sendiri, pulsa sendiri, baju sendiri, gak usah banyak-banyak. Takut dihisabnya lama
Tapi masih belum kejawab ya?
Kenapa dibatasi? Biar kitanya tau diri. Tau kebutuhan diri. Pembatas itu bisa jadi adalah hal maksimal yang boleh kita keluarin atau kita jajanin.
Nominalnya pun tiap orang pasti beda, tergantung income dan outcome kita kita.
Kenapa dibatasi? Biar kitanya tau diri. Tau kebutuhan diri. Pembatas itu bisa jadi adalah hal maksimal yang boleh kita keluarin atau kita jajanin.
Nominalnya pun tiap orang pasti beda, tergantung income dan outcome kita kita.
Tapi yang jelas, biar kita gak kehabisan uang di akhir bulan.
Trus biar tetap bisa nabung untuk hal-hal di masa depan kalau misalkan dibutuhkan.
Trus biar tetap bisa nabung untuk hal-hal di masa depan kalau misalkan dibutuhkan.
So, jangan ampe incomenya segituuu, outcomenya juga segitu. Yaa.. kita cari nafkah buat nyambung hidup di dunia doang gitu ya berasanya?
Lah, gajiku aja kecil. Buat makan transport sehari-hari aja kayaknya ngepas deh. Gimana tuh?
Sebenarnya ini bukan alasan. Karena diri kita yang harus menyesuaikan keadaan. Bukan keadaan yang menyesuaikan kita.
Jadi gini . Pertama, kalau dirasa gaji kita kecil, ya lifestyle kita biasa-biasa aja. Gak perlu yang berat-berat.
Disclaimer dikit ya, sebenarnya gak ada gaji yang kecil. Melainkan kemampuan kita dalam mengelola keuangan aja yang musti diperbaiki semoga disini membantu.
Kedua, gak ada alasan buat enggak bersyukur. Rezeki berapapun nominalnya, itulah yang jadi hak kita sekaligus kewajiban kita untuk mengelolanya.
Selain itu; kita harus menyadari bahwa rezeki itu gak hanya berupa uang.
Selain itu; kita harus menyadari bahwa rezeki itu gak hanya berupa uang.
Nikmat iman, Islam, sehat, dan bahagia itu adalah rezeki tak terhingga lho.
Jadi, BERSYUKUR. kudu.
Ada yang hartanya banyak, tapi gak bisa menikmati, sebab apa? Semuanya dipantang. Makan yang manis2, takut gulanya kambuh. Makan daging, takut kolesterolnya naik. Ya begitu contohnya.
So, bersyukur itu membuat hidup kita cukup.
Then, kita gak ribet buat cuma ngurusin dunia yang ya gini gini aja sih sebenarnya mah.
Ada yang hartanya banyak, tapi gak bisa menikmati, sebab apa? Semuanya dipantang. Makan yang manis2, takut gulanya kambuh. Makan daging, takut kolesterolnya naik. Ya begitu contohnya.
So, bersyukur itu membuat hidup kita cukup.
Then, kita gak ribet buat cuma ngurusin dunia yang ya gini gini aja sih sebenarnya mah.
Ketiga, kita harus punya motivasi kuat. Kuat banget. Tentang masa depan kita. Tentang, ini lho, kita tuh punya target yang well butuh biaya dan modal.
Misalnya, mau S2? Ya kan musti bayar ini itu buat tes dan syarat beasiswanya (aamiin).
Trus mau beli asset? Ya kalau bisa kita berprinsip untuk no hutang no credit ya. Jadi nabung dulu sampai uangnya cukup.
Trus, mau nikah? Ihiw. Butuh dong untuk biaya menjamu tamu ☺
Jadi, dengan alasan ini, kita harus merasa bahwa kita ngejar akhirat, dan jalannya ini ya di dunia.
Rencana masa depan adalah bentuk ibadah kita.
Nah, upaya menabung adalah wujud ikhtiar kita.
Misalnya, mau S2? Ya kan musti bayar ini itu buat tes dan syarat beasiswanya (aamiin).
Trus mau beli asset? Ya kalau bisa kita berprinsip untuk no hutang no credit ya. Jadi nabung dulu sampai uangnya cukup.
Trus, mau nikah? Ihiw. Butuh dong untuk biaya menjamu tamu ☺
Jadi, dengan alasan ini, kita harus merasa bahwa kita ngejar akhirat, dan jalannya ini ya di dunia.
Rencana masa depan adalah bentuk ibadah kita.
Nah, upaya menabung adalah wujud ikhtiar kita.
Lha kok malah bahas nabung ya?
Gpp ya? Karena saling berhubungan.
Gpp ya? Karena saling berhubungan.
Keempat,
Yak. Cukup.
Merasa gajimu masih hanya cukup untuk biaya hidup?
Kamu punya 2 pilihan.
Turunkan gengsi dan gaya hidupmu atau,
Cari tambahan penghasilan.
Yak. Cukup.
Merasa gajimu masih hanya cukup untuk biaya hidup?
Kamu punya 2 pilihan.
Turunkan gengsi dan gaya hidupmu atau,
Cari tambahan penghasilan.
Sambil tidak lupa. Sedekah.
Oh. Oke. Lumayan paham. Trus sekarang gimana strategi mengaturnya? Ku belum tauuu.
Icikiwir.
Bismillah yaaaa.
Pertama-tama. Kamu total dulu jumlah penghasilan kamu per bulan. Bisa juga berupa taksiran buat kamu yang gajinya turun di bulan berikutnya.
Contoh: total gaji Rp 3.000.000,-
Icikiwir.
Bismillah yaaaa.
Pertama-tama. Kamu total dulu jumlah penghasilan kamu per bulan. Bisa juga berupa taksiran buat kamu yang gajinya turun di bulan berikutnya.
Contoh: total gaji Rp 3.000.000,-
Kedua.
Kamu pisahin dulu dari gaji itu, mana yang buat ngasih orangtua, keluarga, zakat, dan nabung.
(Ini contoh ya) hehehe.
Kamu pisahin dulu dari gaji itu, mana yang buat ngasih orangtua, keluarga, zakat, dan nabung.
(Ini contoh ya) hehehe.
Pengeluaran awal:
1. Zakat Rp 75.000,- (minimal 2,5% dari penghasilan bruto ya)
2. Orang tua Rp 800.000,- (tentatif tergantung kamu)
3. Keluarga Rp 100.000,-
4. Nabung Rp 750.000,-
Total Rp 1.725.000,-
1. Zakat Rp 75.000,- (minimal 2,5% dari penghasilan bruto ya)
2. Orang tua Rp 800.000,- (tentatif tergantung kamu)
3. Keluarga Rp 100.000,-
4. Nabung Rp 750.000,-
Total Rp 1.725.000,-
Ketiga.
Nah kalau udah, kamu pisahin lagi ke Dana Simpanan Ummat.
Kok namanya gitu put? Kan tadi udah zakat?
Baiklah, in my definition (cailah).
DSU ini semacam pengeluaran tak terduga yang kamu keluarin ketika ada sunduk dana sosial begit atau boleh juga buat kondangan?
Kalau pun diakhir bulan DSU ini gak habis, kamu bisa sedekahin deh.
Kalau habis, yaaa Alhamdulillah.
Kenapa DSU penting?
Agar...ini jadi keep our priority ya.
Mendahulukan kepentingan ummat. (Gayaaa)
Ya minimal dari cara kita mengelolanya.
Nah kalau udah, kamu pisahin lagi ke Dana Simpanan Ummat.
Kok namanya gitu put? Kan tadi udah zakat?
Baiklah, in my definition (cailah).
DSU ini semacam pengeluaran tak terduga yang kamu keluarin ketika ada sunduk dana sosial begit atau boleh juga buat kondangan?
Kalau pun diakhir bulan DSU ini gak habis, kamu bisa sedekahin deh.
Kalau habis, yaaa Alhamdulillah.
Kenapa DSU penting?
Agar...ini jadi keep our priority ya.
Mendahulukan kepentingan ummat. (Gayaaa)
Ya minimal dari cara kita mengelolanya.
Berapakah idealnya DSU?
Rekomendasi saya:
DSU = 15% dari sisa uang (total pemasukan - total pengeluaran awal)
So,
15% × (Rp 3.000.000,- - Rp 1.725.000,-)
= 15% × Rp 1.275.000,-)
= Rp 191.250,- kita pake pembulatan ke atas aja ya? Jadi Rp 200.000,-
Rekomendasi saya:
DSU = 15% dari sisa uang (total pemasukan - total pengeluaran awal)
So,
15% × (Rp 3.000.000,- - Rp 1.725.000,-)
= 15% × Rp 1.275.000,-)
= Rp 191.250,- kita pake pembulatan ke atas aja ya? Jadi Rp 200.000,-
Keempat,
Naaah.
Baru deh ketahuan sisanya ya.
Total anggaran untuk keperluan pribadi dan sehari-hari:
= Total Gaji - Pengeluaran awal - DSU
= Rp 3.000.000,- - Rp 1.725.000,- - Rp 200.000,-
= Rp 1.075.000,-/bulan
= Rp 268.750,- / minggu
= Rp 35.833,33/ hari
Naaah.
Baru deh ketahuan sisanya ya.
Total anggaran untuk keperluan pribadi dan sehari-hari:
= Total Gaji - Pengeluaran awal - DSU
= Rp 3.000.000,- - Rp 1.725.000,- - Rp 200.000,-
= Rp 1.075.000,-/bulan
= Rp 268.750,- / minggu
= Rp 35.833,33/ hari
Masih banyak kan?
ALHAMDULILLAH.
Coba bayangkan, uang segitu buat beli cendol bisa dapat berapa gerobak?
ALHAMDULILLAH.
Coba bayangkan, uang segitu buat beli cendol bisa dapat berapa gerobak?
Any Questions??
Adaaa Put. Jadi gini Put. Hem. Itu per hari 35ribu banget ya? Saya aja bensin/ongkos abis 20ribu/hari. Trus makan ya minimal 25ribu/hari. Hmm, pulsa deh pulsa, minimal banget 60ribu/bulan. Gimana atuh?
Oh gitu ya?
Baik baik. Its easy guys. Ini masalah dunia kok, gak usah dibawa pusing okey?
Baik baik. Its easy guys. Ini masalah dunia kok, gak usah dibawa pusing okey?
Kalaau begitu. Kita bisa pangkas beberapa anggaran diatas. Misalnya bagian pemberian ke ortu, atau nabung.
(Bukan bermaksud mengecilkan penghargaan kepada orang tua, tetapi ini sifatnya sangat tentativ dan disesuaikan dengan keadaan masing-masing. Nuhun).
(Bukan bermaksud mengecilkan penghargaan kepada orang tua, tetapi ini sifatnya sangat tentativ dan disesuaikan dengan keadaan masing-masing. Nuhun).
Nah, jadi kurang berapa ya tadi?
Bensin/ongkos Rp 20.000
Makan Rp 25.000
Pulsa Rp 60.000/bulan atau Rp 2.000/hari kan?
Ditotal perharinya kamu butuh minimal Rp 47.000/hari kan?
Jadi kalau dikasih 30 hari, kamu butuh Rp 1.410.000,-
Bensin/ongkos Rp 20.000
Makan Rp 25.000
Pulsa Rp 60.000/bulan atau Rp 2.000/hari kan?
Ditotal perharinya kamu butuh minimal Rp 47.000/hari kan?
Jadi kalau dikasih 30 hari, kamu butuh Rp 1.410.000,-
Dari anggaran yang pertama (Rp 1.025.000)
Berarti anggaranmu kurang Rp 385.000
Berarti anggaranmu kurang Rp 385.000
Nah, baiknya kekurangan ini diambil dari mana?
Ku rekomendasikan,
1. Orang tua Rp 100.000,-
2. Nabung Rp 285.000,-
Atau
1. Orang tua Rp 100.000,-
2. Keluarga Rp 35.000,-
3. Nabung Rp 250.000,-
Ku rekomendasikan,
1. Orang tua Rp 100.000,-
2. Nabung Rp 285.000,-
Atau
1. Orang tua Rp 100.000,-
2. Keluarga Rp 35.000,-
3. Nabung Rp 250.000,-
Is it clear?
Clear deh Put.
Tapi anu put.
Kok kaya diputer-puter doang yak?
Sebenarnya mah nominalnya segitu-segitu aja?
Iya memang. Hahaha.
Tapi anu put.
Kok kaya diputer-puter doang yak?
Sebenarnya mah nominalnya segitu-segitu aja?
Iya memang. Hahaha.
Trus aku gak bisa jalan-jalan ke Mall?
Beli baju di online shop gitu ya Put?
Belum itu put, make up. Aduh aduh.
Santai santai. Feel free say.
Kamu ternyata orangnya detail juga ya?
Beli baju di online shop gitu ya Put?
Belum itu put, make up. Aduh aduh.
Santai santai. Feel free say.
Kamu ternyata orangnya detail juga ya?
Jadi kita pake siasat boleh?
Pertama, sebulan kan weekend ada 8 hari tuh.
Nah di hari weekend kan biasanya kita gak kemana-kemana.
Ataaaaau. Ya gak setiap weekend kita jalan-jalan.
Jadi, coba deh kita stay at home, beresin cucian dan baju kotor, beresin buku-buku dikamar. 3 hariii aja dalam sebulan.
Di itung-itung, kita bisa saving Rp 141.000,-
Nah di hari weekend kan biasanya kita gak kemana-kemana.
Ataaaaau. Ya gak setiap weekend kita jalan-jalan.
Jadi, coba deh kita stay at home, beresin cucian dan baju kotor, beresin buku-buku dikamar. 3 hariii aja dalam sebulan.
Di itung-itung, kita bisa saving Rp 141.000,-
Bisa buat belanjaaa.
Bisa buat beli bukuuuu.
Bisa buat beli sabun muka.
Bisa buat beli bukuuuu.
Bisa buat beli sabun muka.
Kalau masih kurang?
Oke kita pake cara yang kedua.
Itu ongkos 20ribu banget/hari? Ada alternatif lain untuk nguranginnya?
Kalau ada, dan bisa mengurangi Rp 5.000 perhari. Kita boleh tuh coba hemat ongkos selama 10 hari dalam sebulan.
Di itung-itung kita bisa saving Rp 50.000,-
Oke kita pake cara yang kedua.
Itu ongkos 20ribu banget/hari? Ada alternatif lain untuk nguranginnya?
Kalau ada, dan bisa mengurangi Rp 5.000 perhari. Kita boleh tuh coba hemat ongkos selama 10 hari dalam sebulan.
Di itung-itung kita bisa saving Rp 50.000,-
Bisa buat beli bedak wardah
Masih kuraaang?
Oke oke tenaaaaang.
Kamu biasa puasa senin kamis??
Jika ya, hari-hari puasa bisa kita manfaatkan untuk saving. Misal sebulan kita puasa 2 hari, dan bisa saving Rp 20.000/hari.
Saving kita mencapai Rp 40.000/bulan.
Cara lain,
Kita ganti menu makan siang kita dengan bekel dari rumah atau jajan hemat deeeh.
Misalnya kita komitmen 5 hari/bulan untuk bawa bekel atau jajan hemat dan bisa ngurangin anggaran makan kita sebesar Rp 10.000/hari.
Kita bisa saving Rp 50.000,-
Oke oke tenaaaaang.
Kamu biasa puasa senin kamis??
Jika ya, hari-hari puasa bisa kita manfaatkan untuk saving. Misal sebulan kita puasa 2 hari, dan bisa saving Rp 20.000/hari.
Saving kita mencapai Rp 40.000/bulan.
Cara lain,
Kita ganti menu makan siang kita dengan bekel dari rumah atau jajan hemat deeeh.
Misalnya kita komitmen 5 hari/bulan untuk bawa bekel atau jajan hemat dan bisa ngurangin anggaran makan kita sebesar Rp 10.000/hari.
Kita bisa saving Rp 50.000,-
Nahhhh.
Kalau udah segitu, berapa banyak saving kita?
141 + 50 + 40 + 50 = 281ribu.
Kalau udah segitu, berapa banyak saving kita?
141 + 50 + 40 + 50 = 281ribu.
Segitu cukup?
Wah. Bisa gitu ya put.
Penuh strategi dan pertimbangan bangeeet.
Aku bisa gak ya Put?
Btw, emangnya kamu bisa?
Penuh strategi dan pertimbangan bangeeet.
Aku bisa gak ya Put?
Btw, emangnya kamu bisa?
Nah ini nih
Kadang bisa mulusss, kadang ada mbandelnya.
Tapi ya begitulah, demi mencapai kebahagiaan haqiqi.
Kadang bisa mulusss, kadang ada mbandelnya.
Tapi ya begitulah, demi mencapai kebahagiaan haqiqi.
Gaji segitu diJakarta masih jauh dari UMR.
Tapi gak ada alasan buat gak Nabung dan banyak berbagi kan?
Tapi gak ada alasan buat gak Nabung dan banyak berbagi kan?
Okedeh. Aku coba Put. Doain ya bisa dan istiqomah. DSU nya juga habissss buat banyak ngasih ke orang.
AAMIIN. Senang dengarnya.
Dan thats our goals ya?
Dan thats our goals ya?
Yakin aja. Rezeki mah Allah yang atur.
Kita gak usah takut kelaparan.
Gak usah takut nanti gak bisa berangkat kerja.
Inget Allah, dan baik sama mahkluk2Nya.
Kita gak usah takut kelaparan.
Gak usah takut nanti gak bisa berangkat kerja.
Inget Allah, dan baik sama mahkluk2Nya.
Itu tadi.
Bahagiain orang tuh pahalanya gede.
Tapi yg paling penting, kitanya juga harus selalu bahagia.
Bahagiain orang tuh pahalanya gede.
Tapi yg paling penting, kitanya juga harus selalu bahagia.
***
kumaha readers?
kumaha readers?
Dengan kita mengetahui pos-pos penggunaan uang kita. Setidaknya kita paham kemana uang kita pergi.
Ke jalur halal?
Atau ke jalur tidak halal? (Semoga tidak)
Ke jalur halal?
Atau ke jalur tidak halal? (Semoga tidak)
Sebab, ada hadits yang bunyinya begini.
"Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan lepas dari (titian) pada hari kiamat sebelum dia ditanya mengenai empat hal, diantaranya tentang hartanya; dari mana di peroleh dan untuk apa dia nafkahkan.." (HR Tirmidzi)
Merinding kan?
Kebayang gak sih, receh receh didompet kita nanti juga bakalan ditanya kemana larinya?
Kebayang gak sih, receh receh didompet kita nanti juga bakalan ditanya kemana larinya?
Kasian, kalau dia dipake bukan buat ibadah.
Dianya sih aman disyurga.
Lah kitanya?
Dianya sih aman disyurga.
Lah kitanya?
Okedeh.
Sekian.
Begitu aja tipsnya.
Jadi, mungkin kan dengan kisaran 200ribu perbulan kita tetap menjalani hidup dengan aman, tentram, damai, sentausa, sehat wal afiat?
Insyaa Allah.
Sekian.
Begitu aja tipsnya.
Jadi, mungkin kan dengan kisaran 200ribu perbulan kita tetap menjalani hidup dengan aman, tentram, damai, sentausa, sehat wal afiat?
Insyaa Allah.
Terakhir deh nih, pesan untuk diri pute sendiri khususnya.
Jangan pelit.
Jangan pelit.
Jangan pelit untuk berbagi,
terutama untuk kedua orang tua kita.
Sebab dari situlah ridho kita berasal.
Juga, ingat,
ada hak orang lain dalam harta kita, sehingga harus kita tunaikan.
Juga,
Ada roda dakwah yang sedang berputar, dan pelumasnya adalah sedekah dari para orang dermawan agar dakwah ini mencapai tujuannya.
Jangan pelit.
Jangan pelit.
Jangan pelit untuk berbagi,
terutama untuk kedua orang tua kita.
Sebab dari situlah ridho kita berasal.
Juga, ingat,
ada hak orang lain dalam harta kita, sehingga harus kita tunaikan.
Juga,
Ada roda dakwah yang sedang berputar, dan pelumasnya adalah sedekah dari para orang dermawan agar dakwah ini mencapai tujuannya.
Kalau bukan kita yang membangun Islam, siapa lagi?
*weits, banyak keles put. Hehee.
Ya tapi, emangnya gak mau jadi bagian dari kebangkitan Islam?
*weits, banyak keles put. Hehee.
Ya tapi, emangnya gak mau jadi bagian dari kebangkitan Islam?
Tabarakallah.
Teman-teman, kalau ada yang mau dibantu itung2an Financial Planning kalian selama sebulan.
Feel free to chat me on 0838-9766-0844 (WA)
Feel free to chat me on 0838-9766-0844 (WA)
*mohon maaf atas segala ke-soktahuan ini.
Bukan untuk riya', melainkan untuk berbagi dan saling berdiskusi.
Kalau ada yang kurang enak dari artikel ini.
Aduh, pute sangat berterimakasih jika dikoreksi dan diberikan kritik dan saran yang membangunnnn.
Terimakasih banyaaak.
Bukan untuk riya', melainkan untuk berbagi dan saling berdiskusi.
Kalau ada yang kurang enak dari artikel ini.
Aduh, pute sangat berterimakasih jika dikoreksi dan diberikan kritik dan saran yang membangunnnn.
Terimakasih banyaaak.
Semangat berkarya!
Muslim berdaya!
Islam Berjaya.
Muslim berdaya!
Islam Berjaya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
0 Response to "200rebu Per Minggu, Cukup Gak Ya?"
Posting Komentar