HARI LUAR BIASA BERSAMA PARA EKONOM RABBANI!

"Ada kesedihan yang berbeda yang selalu ia rasakan ketika menangis. Kesedihan yang membuat ia ingin tersenyum tipis karena ia membuatnya yakin bahwa segalanya akan baik-baik saja."
.......
"Semangat ya Dek.."
Tak ada kata yang mampu terucap lagi saat kami mendapati adik didepan kami mulai menitikkan air mata.
-----------------------------------
Kemarin, 21 Februari 2015 merupakan salah satu hari penuh makna bagi saya. Hari itu, saya dan BPH - KSEI UNJ yang lain sedang mengadakan Interview Day bagi Calon Pengurus KSEI UNJ. Ada 4 tahap yang harus mereka lalui, yaitu tahap FGD(Focus Group Discussion), Personality Test, Games, dan Personal Interview. Saya rasa semua peserta bisa melewati serangkaian test dengan baik. Semua kompak dalam games, mereka dapat mengeluarkan pendapatnya saat FGD, dan bisa memperkenalkan diri dan kepribadian mereka melalui personality test. Hingga akhirnya, tiba dirangkaian terakhir yaitu personal interview.
Didalam ruangan kelas yang terlihat lengang ini, telah duduk dengan rapih para Kadept/Kabir dan Wakadept/Wakabir membentuk kelompok-kelompok kecil dan siap untuk menyambut adik-adik yang akan interview. Semua siap. Semua dalam keadaan semangat yang memuncak. Masuklah para peserta satu persatu. Dan kami siap memulai interview.
Satu-persatu pertanyaan yang telah ditulis berhasil ditanyakan. Semuanya pertanyaan yang biasa diajukan pada interview-interview yang lain. Pastinya semua peserta dapat menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan baik sesuai dengan kemampuan, kepribadian, dan kapabilitas masing-masing. Yang penting semuanya jujur.
Hingga saya menyadari, ada 2 pertanyaan yang tidak biasa. Yang membuat emosi memuncak. Yang membuat tangis tak dapat ditahan..
"Kapan terakhir kali kamu menangis?"
Dan
"Apa pengalaman paling menyedihkan yang pernah kamu alami? Dan bagaimana cara kamu untuk bangkit dalam keterpurukan tersebut?"
Deg..
Deg...
Deg....
Kembali lagi, semua menjawab dengan baik sesuai pengalaman mereka.
Yang mengharukan adalah...mereka menitikan air mata. Walaupun tidak semua, hanya beberapa..
YaAllah, Yang Maha Kuasa, sungguh hanya kuasaMu yang membuat rencana hidup kami dengan begitu indah hingga akhirnya kami masih bisa berada disini, dan dengan tegaknya menceritakan kejadian pahit kami ini..
Kami (Interviewer) tak bisa berkata apa-apa saat mereka telah menundukkan kepalanya. Ingin rasanya memeluk adik ini seraya berkata "Maaf.."
Segala emosional memuncak, mungkin ada yang menyimpan kesedihan begitu berat. Mungkin ada yang telah menyimpannya dengan rapat namun sekarang mereka keluarkan semuanya. Mungkin ada yang memang sudah dengan kuat mengikhlaskan kesedihan itu..
Entah mengapa, suasana diruangan itu menjadi sangat haru.. Maka kami pun harus tetap bangkit dan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya..
Life must go on Dik^^
------------------------------------
Hikmahnya adalah..kita tak pernah tau masa lalu seperti yang pernah dilalui setiap orang. Entah itu sedih, senang, haru, bahkan menjengkelkan sekalipun itu hanya rahasia dia dengan Sang Pencipta..
Tapi kala timbul pertanyaan tentang kesedihan itu, baiknya kita harus tetap kuat dan berdiri tegak untuk menjawabnya. Tidak harus detail, cukup intinya.
Bahkan saat menceritakannya ada air mata yang ingin dikeluarkan, keluarkanlah..Tidak ada masalah, tidak ada yang harus disesalkan. Karena dengan air mata itu, setidaknya kita telah memberitahu bahwa masa-masa sulit itu telah kita lalui dan hari ini segalanya telah baik-baik saja..
Senyum semangat untuk adik-adik semua. Barakallah fikum.
Semoga hari ini banyak pelajaran yang dapat dipetik.

Jakarta, 22 Februari 2015

0 Response to "HARI LUAR BIASA BERSAMA PARA EKONOM RABBANI!"

Posting Komentar