Kalau kau ingin kaya harta, jangan coba-coba jadi guru.
Tapi jika kau ingin kaya hati, guru adalah profesi terbaik.
Aku senang melihat anak-anak yang antusias belajar. Bukan semata menunjukkan bahwa "Aku yang paling bisa." Tapi aku menganggap mereka adalah pejuang-pejuang.
Keluar dari rumah-rumah mereka untuk belajar bakda maghrib bukanlah hal yang mudah bagi anak-anak millenial.
Kendati mereka tidak ada pekerjaan rumah untuk esok hari, mereka datang membawa pertanyaan-pertanyaan baru dan menantang diri mereka lebih dari sebelumnya.
Mereka ramai.
Ramai menghafalkan ilmu.
Saling bersahutan membenarkan jawaban.
Saling berebutan memilih "garapan" untuk mereka selesaikan.
Aku hanya perlu memancing, agar mereka tidak merasa sedang dicekoki.
Aku hanya perlu memfasilitasi, agar mereka tetap menikmati apa yang mereka ingini.
Aku jarang memaksa mereka untuk mengikuti alur sesuai bab-bab pelajaran.
Karena mereka sudah letih sebelumnya dengan gugu-an kurikulum.
Maka disini, aku lebih senangnya bertanya "Mau belajar apa kita hari ini?"
Kemudian mereka saling bersahutan, menjawab dengan mata pelajaran yang berbeda-beda.
Sekarang giliran aku yang kepusingan.
Maka solusinya ku berikan mereka umpan sesuai kesukaan mereka masing-masing.
Ramai? Pasti.
Tapi ramai begini lebih mengharukan daripada diam dan sibuk dengan gadget masing-masing.
Kalimat andalan untuk membuat mereka rapih kembali adalah yang ku kutip dari seorang pendongeng favoritku, Kak Nia.
"Lomba duduk paling rapiiih..."
Sedetik kemudian mereka duduk rapih dan fokus kembali.
Ah, aku tidak ingin membuat mereka terus-terusan belajar. Aku ingin bersama mereka dan membuat kita semua senang belajar.
Maka, aku tidak ingin mengingkari janji...
Apalagi mengkhianati senyum manis dan sumringah mereka kala aku datang dan kemudian mereka berkata.. "Kakaaaaak datang..."
Aku tidak ingin memberikan sisa-sisa semangatku, justru aku ingin mencharge semangatku bersama kalian.
Maafkan jika ku tak sempurna.
Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kalian dalam menuntut ilmu.
Barakallahu fikum.