Sajak Malam Hari
Aku sama sekali tidak ingin terpenjara akan prasangka terhadap apapun, karena Allah mengajarkan tabayyun sebagai solusi dari perihnya prasangka
Aku sama sekali tidak ingin sekecil apapun batu kerikil ada dipintu hatiku, karena dengannya bisa jadi tertutuplah mata hatiku untuk melihat dahsyatnya kebaikan Allah padaku, juga kebaikan orang lain padaku
Aku sama sekali tidak ingin terkepung dengan amarahku sendiri, sebab menyimpan benci dan ketidaksukaan adalah hal yang tidak produktif dan bermanfaat
Aku sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemarah; karena sabar adalah air dunia. Dan amarah adalah api dunia. Dan aku memilih menjadi air yang mengalir nan menyejukkan. Memang benar harus kota ikuti sabda Nabi.. Laa Taghdab, Jangan marah
Aku sama sekali tidak ingin menyimpan maaf dalam mulut. Karena diri ini tak luput dari dosa, ada khilaf yang tak terasa, dan maaf akan senantiasa menghapusnya
Allah berfirman, hendak kita menyelesaikan urusan kita dengan orang lain (sengketa, hutang, atau janji) baru setelah itu kita bertaubat
Aku sama sekali tidak ingin menghalangi bola mataku untuk melihat keajaiban dunia karena kerikil dengki. Karena menerima kekurangan orang lain; adalah kerendahan hati. Dan memaafkan khilaf orang lain sebelum orang itu meminta maaf; adalah kekayaan hati. Dan menganggap diri ini tiada lebih baik dibanding orang lain; adalah kebersihan hati. Maka aku tiada ingin mengotori hatiku sendiri
Namun aku hanyalah manusia, dianugerahi emosi, dan ketidak-pas-an. Sehingga bila khilaf itu terjadi pada diriku. Tiada heran. Karena aku manusia
Oleh sebab itu; ku jadikan tiap lika liku kehidupan adalah perwujudan akan tiap sabda nabi. Dan aku berusaha untuk artikan semua masalah nenjadi ajang pendewasaan diri. Tetaplah menjadi pribadi yang tenang; teguh; dan berpikiran positif.
Karena sabda Rasulullah SAW. Iringilah keburukan dengan kebaikan; sehingga kebaikan itu akan menghapus keburukan. Juga Rasulullah menyebutkan bahwa tidak dikatakan beriman seorang muslim sebelum ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.
Semangat berjuang menjadi pribadi-pribadi yang rendah hati, berbudi pekerti luhur, pemaaf, dan berakhlak mulia.
Tetap semangat. Dan tetap semangat. Wahai Pencinta Allah. Perindu Rasulullah. Pendamba Syurga. Jalan kita masih panjang.