KSEI, Tempat dimana Segala Mimpi terasa Semakin Nyata
Inilah tempat, wadah, jembatan, atau biar gampangnya organisasi. Organisasi yang menurut sebagian orang itu biasa, namun bagi kami ini luar biasa. Izinkan saya memperkenalkan sebuah tempat dimana saya merasa mimpi saya semakin nyata. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) UNJ.
Dari sini, dimulai lah perjalanan saya menapaki tangga-tangga kehidupan yang entah kemana akan berujung, yang jelas setiap anak tangga akan mengajak saya untuk berdiri ditempat yang lebih tinggi dari hari sebelumnya. Bagi setiap orang yang melihat mungkin agak bingung mengapa kami begitu inginnya meneriakkan Ekonomi Islam disegala tempat, disegala waktu, disegala keadaan. Tujuan kami hanya satu yaitu membangun peradaban dunia yang lebih baik dengan segala peraturan yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan disunahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Al-quran dan Al Hadits.
Awal mula saya memasuki pintu gerbang KSEI, tidak ada bekal ilmu yang saya punya, namun disinilah peran KSEI untuk saya yaitu mewadahi dan memfasilitasi saya untuk belajar mengenal ekonomi Islam bersama para Pejuang Ekonom Rabbani. Kembali lagi, ini hanya organisasi biasa yang tentu mempunyai cita-cita yang luar biasa.
Bulan demi bulan telah saya lalui bersama KSEI, banyak hal yang saya dapatkan tentunya. Ilmu, pengalaman, softskill, dan lain-lain. Event demi event telah kami laksanakan. Entah bagaimana indikator keberhasilannya pun bukan dari berapa banyak jumlah peserta yang hadir, namun lebih dari itu, keberkahan dan apakah event kami mempunyai manfaat untuk Islam dan Ekonomi, itulah yang kami harapkan.
Sekali lagi, ini hanya organisasi biasa yang tentu mempunyai cita-cita yang luar biasa.
Dari sini, dimulai lah perjalanan saya menapaki tangga-tangga kehidupan yang entah kemana akan berujung, yang jelas setiap anak tangga akan mengajak saya untuk berdiri ditempat yang lebih tinggi dari hari sebelumnya. Bagi setiap orang yang melihat mungkin agak bingung mengapa kami begitu inginnya meneriakkan Ekonomi Islam disegala tempat, disegala waktu, disegala keadaan. Tujuan kami hanya satu yaitu membangun peradaban dunia yang lebih baik dengan segala peraturan yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan disunahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam Al-quran dan Al Hadits.
Awal mula saya memasuki pintu gerbang KSEI, tidak ada bekal ilmu yang saya punya, namun disinilah peran KSEI untuk saya yaitu mewadahi dan memfasilitasi saya untuk belajar mengenal ekonomi Islam bersama para Pejuang Ekonom Rabbani. Kembali lagi, ini hanya organisasi biasa yang tentu mempunyai cita-cita yang luar biasa.
Bulan demi bulan telah saya lalui bersama KSEI, banyak hal yang saya dapatkan tentunya. Ilmu, pengalaman, softskill, dan lain-lain. Event demi event telah kami laksanakan. Entah bagaimana indikator keberhasilannya pun bukan dari berapa banyak jumlah peserta yang hadir, namun lebih dari itu, keberkahan dan apakah event kami mempunyai manfaat untuk Islam dan Ekonomi, itulah yang kami harapkan.
Sekali lagi, ini hanya organisasi biasa yang tentu mempunyai cita-cita yang luar biasa.
Berbicara tentang ekonomi, sejak zaman pemerintahan Bapak Soeharto, peningkatan ekonomi merupakan sektor yang ingin ditingkatkan. Segala hal memang bukan tentang ekonomi, namun ekonomi ada didalam segala hal. Begitulah katanya, pengangguran itu ekonomi, kemiskinan itu ekonomi, bahkan ketika seseorang menyebrang dijembatan penyebrangan pun itu ekonomi. Mengapa begitu?
Mayoritas orang berlomba-lomba mempunyai ekonomi yang baik. Tak heran, jika keadaan ekonomi seseorang menjadi indikator utama keberhasilan seseorang. Tak heran juga, bila ada yang memanfaatkan segala cara untuk mendapatkan kemapanan dalam ekonomi. Allahu a'lam.
Lalu dengan begitu banyaknya upaya peningkatan ekonomi apakah sudah sedikitnya memperbaiki keadaan ekonomi bangsa ini? Atau malah pribahasa "yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin" masih tetap enggan lepas untuk menggambarkan keadaan bangsa ini?
Mayoritas orang berlomba-lomba mempunyai ekonomi yang baik. Tak heran, jika keadaan ekonomi seseorang menjadi indikator utama keberhasilan seseorang. Tak heran juga, bila ada yang memanfaatkan segala cara untuk mendapatkan kemapanan dalam ekonomi. Allahu a'lam.
Lalu dengan begitu banyaknya upaya peningkatan ekonomi apakah sudah sedikitnya memperbaiki keadaan ekonomi bangsa ini? Atau malah pribahasa "yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah miskin" masih tetap enggan lepas untuk menggambarkan keadaan bangsa ini?
Berbicara tentang ekonomi, pada krisis moneter tahun 1998, Indonesia mengalami keadaan ekonomi yang sangat memburuk. Bank-bank konvensional, perusahaan-perusahaan industri maupun non industri pun gulung tikar. Sampai pada akhirnya Indonesia memberanikan diri menerima tawaran dari IMF untuk meminjam dana demi menyokong perekonomian bangsa. Hasilnya? Ya, Indonesia selamat dari krisis moneter tapi dengan kata lain Indonesia masih terjerat hutang tersebut sampai sekarang. Usut punya usut, karena hutang tersebut menggunakan sistem BUNGA, setiap tahun nya Indonesia tidak membayar pokok hutangnya, namun hanya BUNGAnya!
Jadi, apa yang salah? Hutangnya? Atau.... Sistemnya?
Jangan salahkan hutangnya, salahkan sistemnya!
Jadi, apa yang salah? Hutangnya? Atau.... Sistemnya?
Jangan salahkan hutangnya, salahkan sistemnya!
Bank konvensional memang bukan hanya tentang bunga, namun segala hal yang berhubungan dengan penambahan uang jelas tidak diperbolehkan dalam Islam.
Seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah:275 - Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Naudzubillahi min dzalik.
Lalu mengapa harus tetap seperti itu? Riba riba riba frown emotikon
So, keep calming and be simply guys. Islam telah hadir membawa solusi dan harapan bagi kita semua para umat akhir zaman. Betapa beruntungnya kita hadir dengan segala peraturan hidup yang telah Allah SWT sediakan untuk kita. Ekonomi Islam hadir untuk menjawab segala solusi perekonomian bangsa, bukan hanya bangsa namun juga dunia. Negara Inggris yang notabene negara minoritas Islam telah berhasil menerapkan Ekonomi Islam menjadi basis sistem ekonominya. Lalu mengapa Indonesia tidak? Apa yang salah ya?
Semuanya telah diatur dalam Islam, mau tentang Jual Beli? Tenang ada hukumnya. Mau tentang investasi? Tenang ada hukumnya. Mau tentang saham? Tenang ada hukumnya. Lengkap semua komplit disediakan dan dibuat dengan yang paling baik oleh Allah SWT, bukan buatan manusia yang semata-mata mencari keuntungan duniawi.
Tujuan ekonomi Islam bukan hanya untuk mengambil keuntungan, lebih dari itu Kemaslahatan Ummat, itulah tujuannya.
Semuanya telah diatur dalam Islam, mau tentang Jual Beli? Tenang ada hukumnya. Mau tentang investasi? Tenang ada hukumnya. Mau tentang saham? Tenang ada hukumnya. Lengkap semua komplit disediakan dan dibuat dengan yang paling baik oleh Allah SWT, bukan buatan manusia yang semata-mata mencari keuntungan duniawi.
Tujuan ekonomi Islam bukan hanya untuk mengambil keuntungan, lebih dari itu Kemaslahatan Ummat, itulah tujuannya.
Disinilah yang membuat saya semakin merasa bahwa mimpi saya semakin nyata.
Mimpi akan kejayaan Islam yang kembali datang sedikit lagi melalui Ekonomi Islam.
Dalam barisan ini saya belajar untuk tak pandang lelah untuk mengerahkan segala tenaga untuk memperjuangkannya.
Walaupun saya tau, saya belum mapan akan ilmu namun tak ada salahnya untuk belajar bukan?
Mimpi akan kejayaan Islam yang kembali datang sedikit lagi melalui Ekonomi Islam.
Dalam barisan ini saya belajar untuk tak pandang lelah untuk mengerahkan segala tenaga untuk memperjuangkannya.
Walaupun saya tau, saya belum mapan akan ilmu namun tak ada salahnya untuk belajar bukan?
Ketahuilah, satu langkah dalam berjamaah tentu lebih baik daripada seribu langkah tapi sendirian. Memang berjamaah itu akan terasa lebih lambat, tapi itulah yang lebih diridhoi-Nya.
--------------------------------------------------
Tulisan ini untuk kalian Para Ekonom Rabbani dimana pun berada.
Khususnya Para Punggawa KSEI UNJ, maaf atas amanah yang tidak tertunaikan dengan baik, maaf atas ke-absenan saya dalam agenda Musyawarah Kerja (Muker) kali ini. Karena Allah lebih mengizinkan saya untuk ber-amal birrul walidain weekend ini.
Sukses dan Berkah Muker-nya. Semoga apa yang direncanakan bisa terlaksana dengan baik. Jangan lupa berdo'a.
Selamat bertugas.
Sukses dan Berkah Muker-nya. Semoga apa yang direncanakan bisa terlaksana dengan baik. Jangan lupa berdo'a.
Selamat bertugas.
Best Regards, Putri Humairoh.
Wassalamualaikum Wr.Wb
24 Februari 2017 pukul 13.22
keren...